[caption id="attachment_320989" align="alignnone" width="500" caption="sumber : goenvirontment.blogspot. com"][/caption]
Tuh,,, benar kan kalau bulan April itu bulan penuh perayaan,, sehari berselang setelah hari Kartini, sekarang 22 April kita memperingati hari bumi. Asal mula hari bumi ini sendiri adalah sejak adanya aksi kampanye kepedulian terhadap lingkungan di masyarakat Amerika pada 22 April 1990. Hingga kemudian sepuluh tahun berselang, tepatnya 22 April 2000 ditetapkan dan diperingati sebagai Hari Bumi. Sejak saat itu setiap tanggal 22 April masyarakat di seluruh dunia memperingati Hari Bumi. Termasuk kita masyarakat Indonesia tentunya.
Kenapa perlu ada Hari Bumi?? karena masyarakat cenderung peka sama yang namanya momentum. Adanya momentum mendorong masyarakat untuk mulai tergerak dan tertarik ikut ambil bagian dalam aksi penyelamatan bumi. Sadar atau tidak bumi yang kita tinggali ini semakin lama akan semakin renta,, sama seperti manusia, semakin lama akan semakin menua..
[caption id="attachment_320990" align="alignnone" width="303" caption="sumber :google"]
Sejak zaman jutaan tahun lalu saat bumi masih dihidupi oleh kumpulan dinosaurus dan makhluk purbakala lainnya, bumi sudah menawarkan alam kehidupan bagi setiap makluk hidup yang tinggal didalamnya,, zaman berganti dan makhluk hidup berevolusi,, tak ada lagi dinosaurus,,atau ikan paus raksasa, dan suhu tak lagi sedingin dulu, bebatuan es berganti dengan tanah yang bisa ditumbuhi,, dan hingga kini kita manusia terlahir sebagai makhluk yang paling cerdas dibanding ciptaan lainnya,,kita berbeda denagn yang lainnya, kita diberi akal budi dan pikiran, akal budi untuk menata dan mengelola bumi ini....
Bumi sudah menawarkan begitu banyak kebaikan dan kemudahan untuk kita,, tanpa kita sadari juga sebagian besar yang ada melekat dalam diri kita dan yang kita gunakan di keseharian kita, bahkan tempat kita tinggal, berteduh, dan tempat kita berpijak itu semua berasal dari bumi... Namun seringkali kita terlena dengan alam yang terlalu mempesona, alam memberikan terlalu banyak kebaikan dan kita berusaha menggerus hasil yang diberikan oleh alam tanpa memikirkan akibatnya... Tanah di kota metropolitan mulai tertutupi oleh tembok bangunan, manusia sibuk membangun untuk tempat berteduh, untuk tempat bekerja,, yah penduduk bumi semakin lama memang semakin banyak, khususnya Indonesia,, sementara kesadaran akan lingkungan tidak bertambah....
[caption id="attachment_320992" align="alignnone" width="273" caption="sumber: blog.swa.co. id"]
Suhu udara kota-kota besar tahun 80-an katanya sangat berbeda dibandingkan tahun sekarang, bagaimana tidak, semakin banyak bangunan, pabrik, aktivitas keseharian yang mengakibatkan efek rumah kaca,, pohon ditebang diganti lahan bangunan, pertambangan, atau lahan sawit,,,sampah-sampah berakhir di sungai,,, produk-produk baru bermunculan silih berganti dengan kemasannya yang sebagian besar dari plastik,,,masyarakat semakin banyak yang menggunakan kendaraan pribadi,, asap polusi seolah jadi hal lumrah saat sedang berada di jalanan kota besar.... Hal ini terjadi terus menerus, dan manusia yang tinggal di dalamnya pun sebenarnya semakin tidak sehat dibanding keadaan sepuluh atua dua puluh tahun lalu.. Udara yang dihirup di kota besar, seperti Jakarta misalnya di tahun 1987 akan sangat berbeda dengan udara yang dihirup di tahun 2014 ini. Udara tak sebersih dulu lagi..
[caption id="attachment_320994" align="alignnone" width="640" caption="sumber : asalasah.blogspot.com"]
Mungkin kita berpikir bumi akan tetap sama dulu dan sekarang, bumi hanya bisa diam, kita cenderung tidak menyadari kalau sebenarnya bumi tidak pernah diam,, dalam sehari bumi yang kita tinggali ini berputar pada porosnya, itulah kenapa ada pagi dan ada malam, bulan demi bulan dan musim berganti,, dan ternyata bumi semakin tak sama,,, lihat saja, terkadang di sebagian daerah di Indonesia musim kemarau berkepanjangan,, sementara sebagian daerah lain kelebihan air hujan hingga mengakibatkan banjir... dan sebagian lagi tanahnya terlalu rapuh sehingga mengakibatkan longsor,, sementara di lain tempat tanahnya begitu kering hingga tak bisa ditanami. . Sebagian orang mungkin mengaitkan antara berbagai peristiwa alam dan bumi yang kiat tinggali,, alam yang sekarang katanya semakin keras,, alam yang sekarang katanya tak bersahabat lagi,, tanpa kita lupa bahwa apa yang diberikan alam pada kita adalah representasi apa yang sudah kita berikan pada alam..
Di hari bumi ini, setidaknya kita sedikit berbenah,, mulai memperhatikan sekitar kita, lingkungan kita.. Hari ini di berbagai daerah ada banyak aksi yang menunjukkan wujud kepedulian kita terhadap bumi ini,, ada yang menunjukkan aksi dengan membersihkan kali, menanam pohon, mengadakan kegiatan mengolah barang tak terpakai/, membersihkan pantai, membersihkan sampah-sampah yang berjejel di jalur pendakian, mengurangi penggunaan plastik dalam sehari, memisahkan sampah organik dan anorganik, atau mengkampanyekan aksi lewat kreativitas di media sosial seperti iklan Youtube yang mengajak masyarakat untuk semakin peduli lingkungan, lewat gambar-gambar poster, lewat inovasi produk ramah lingkungan, dan ada banyak lainnya...