Mohon tunggu...
Laz Eyno
Laz Eyno Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

student, easy going, and green tea lover. \r\n :)\r\n\r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah Sepasang Sepatu

23 Mei 2014   17:23 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:12 782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kita adalah sepasang sepatu
Selalu bersama tak bisa bersatu
Kita mati bagai tak berjiwa
Bergerak karena kaki manusia

Aku sang sepatu kanan
Kamu sang sepatu kiri...

Sepenggal lagu Sepatu-Tulus, diatas menjadi inspirasi yang mengawali balada kisah sepasang sepatu.. sepasang sepatu masih mengisahkan antara aku si sepatu kanan, dan kamu si sepatu kiri, namun dari sudut pandang yang berbeda..

Kita, sepasang sepatu akan selalu berpasangan,, sepatu kanan tak akan berarti jika tak ditemani sepatu kiri..Lihat saja, manusia tak akan menggunakan sepatu hanya sebelah saja,, karena akan terlihat aneh dan melukai kaki yang satunya lagi..

Kita, sepasang sepatu yang sudah ditakdirkan bersama,, aku si sepatu kanan, tak bisa menolak takdirku akan dipasangkan denganmu si sepatu kiri.. Kita sudah dibentuk di tangan yang handal dengan sedemikian rupa, begitu mirip, begitu sepadan, dan saling melengkapi..

Kita,, sepasang sepatu,, yang akan selalu bersama saat dibawa berlari, berjalan, atau kehujanan,, kita akan berjalan seiring menemani si pemilik kaki yang menghidupkan raga kita yang sesungguhnya tak berjiwa ini...

Kita,,, sepatu kanan dan sepatu kiri,,. Aku sepatu kanan tak akan berarti apa-apa bagi manusia, jika tak ditemani kamu sepatu kiri,,,. Aku sepatu kanan akan selalu senang menemani sepatu kiri menemani si pemilik sepatu ini menempuh perjalanan,,.Hingga suatu hari kita sepertinya sudah tak mampu lagi menemani pemilik sepatu ini, kita disimpulkan pada tas ransel besarnya,, yang dia bawa dalam setiap perjalannnya...

Begitu terik saat itu..  Lantas perjalanan panjang itu kemudian membuat si pemilik sepatu ini ceroboh,,..Dia tanpa sengaja menjatuhkanmu yang saat itu tersimpul di tas ranselnya saat sedang bepergian,, aku yang berada disebelahmu saat itu hanya bisa menatapmu pilu..

Aku ingin berteriak pada pemilik sepatu ini agar segera mengambilmu kembali,, tapi aku lupa dia tak mendengar teriakanku,,, perjalanan pun terus berlanjut dan aku sepatu kanan hanay memandangmu pilu tertinggal di jalanan yang berdebu.. berpuluh-puluh mill kemudian,, kami tiba di tempat yang baru.. dan pemilik sepatu baru menyadari kamu sepatu kiri sudah tak tersimpul lagi disisi tas besarnya... Aku lihat raut wajahnya bersedih,, tapi kemudian dia meraihku dan meletakkanku di rak, seperti biasa....

Kali ini semuanya berbeda,, sepatu kanan sedih saat tak lagi bersisian dengan sepatu kiri,, . Semua kelihatannya hampa,, sepatu kanan mulai menyesali andai dia ikut menjatuhkan diri saat di jalanan tadi,, dia ingin menemani sepatu kiri... Sepatu kanan mulai memikirkan sepatu kiri, merindukannya, dan begitu mengharapkannya kembali walau kelihatannya mustahil,,, sepatu kanan sadar kini dia tak akan lagi dibawa berlari sama si pemilik sepatu ini..

Sepatu kanan dibiarkan tetap di rak sepatu itu, bersama sepatu-sepatu lain... Setiap hari, saat si pemilik sepatu ini datang,, sepatu kanan hanya mengharapkan satu hal saja,, berharap si pemilik datang dengan membawa sepatu kiri... Tak peduli seburuk apapun dia saat ini...

Hari demi hari hari berlalu,,,hingga sampai ratusan hari,, sepatu kiri tak jua kembali... Dalam sedihnya, sepatu kanan mencoba tersenyum,, merelakan semua,, dan kini dia mulai menyadari,, sepatu kiri tak cuma sahabatnya, temannya berlari,, atau temannya berbagi suka dan duka,,.. Sepatu kanan btiba-tiba terdia, ternyata selama ini rasa yang dia rasakan pada sepatu kiri, melebihi rasa seorang sahabat,, sepatu kanan mencintai sepatu kiri, dan dia baru menyadarinya sekarang..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun