Mohon tunggu...
Laz Eyno
Laz Eyno Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

student, easy going, and green tea lover. \r\n :)\r\n\r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rindu tak Bersyarat

14 September 2014   16:59 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:43 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

ada satu kata yang maknanya dalam, menurutku. Kata itu bernama rindu. Rindu menyangkut perasaan yang kamu miliki terhadap seseorang, tempat, atau keadaan. Rindu itu begitu nyata namun sebenanrnya imajiner. Kamu tak bisa menggenggamnya, tak bisa membauinya, dan tak bisa mendengarnya. Tapi kamu tahu bahwa dia ada.

Rindu, adalah satu kata yang kalau kamu rasakan akan membuat hatimu serasa dibolak balik. Seolah ingin bertemu tapi keadaan, jarak tak memungkinkan. Rindu, jika saja berbalas akan terasa indah. Saat kamu merindukan sesuatu, itu artinya ada perasaan mendalam dalam dirimu untuk segera bertemu dengannya atau mengunjunginya. Itu hanya masalah waktu, kau hanay perlu bersabar untuk menahan rindu itu hingga nanti kesempatan memungkinkanmu untuk melepas rindu...

namun, jika rindu itu hanya kau rasakan sendiri maka rasanya akan berbeda. Rindu pada sosok yang jauh dalam rengkuhan, ingin tepis rindu itu tapi hatimu enggan untuk mendustai. Kata itu ingin sekali kamu buang dari kamus hatimu, namun dia melekat sempurna di sanubari. Kamu coba berbisik pada angin untuk membawa rindu itu pergi, lepas dari genggaman tapi angin tak kuasa melihat kejujuran dari rindu itu. Rindu itu pun diam melekat, merasuki ke sanubari jiwamu, menggerogoti hingga ke akar denyut langkahmu. Kau terus melangkah, namun rindu itu terus mengikutimu. Rindu tak bersyarat, ingin kau genggam saja dia dan buang jauh ke lepas pantai, hingga aliran air menghanyutkannya hingga jauh ke dasar samudra. Membiarkannya tenggelam disana atau kembali dengan serpihan rasa yang baru.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun