Mohon tunggu...
Gladys Larissa
Gladys Larissa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

suka menulis dan jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Film

Film The Hunger Games Sukses Menjadi Film Adaptasi dari Novel

3 Desember 2024   22:51 Diperbarui: 3 Desember 2024   22:53 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

The Hunger Games merupakan sebuah film adaptasi novel tahun 2008 ini kembali dengan bentuk film yang rilis pada tahun 2012. Novel ini saat diterbitkan menerima banyak penghargaan, seperti California Young Reader Medal, dinobatkan sebagai "Buku Terbaik Tahun Ini" oleh Publisher Weekly, telah diterjemahkan ke dalam 26 bahasa dan dijual di 38 negara. Dengan berbagai pencapaian yang diraih membuktikan bahwa novel ini berhasil menarik. Secara garis besar The Hunger Games memiliki jalan cerita ketika pasca apokaliptik di sebuah negara bernama panem mengumpulkan satu laki-laki dan perempuan dari setiap distrik untuk di paksa bersaing di The Hunger Games. 

Adaptasi film ini tidak berhenti di novel pertama saja, tetapi terus berlanjut hingga novel keempatnya yang berjudul The Ballad of Songbirds and Snakes yang terbit 2020 dan film adaptasinya rilis tahun 2023 lalu. Keberlanjutan adaptasi dari novel ke film ini menunjukkan keberhasilan transisi dari medium tulisan ke film. Pada film pertama yang disutradarai oleh Gary Ross dengan tokoh utama Katnis Everdeen diperankan oleh Jennifer Lawrence berhasil mendapatkan rekor keuntungan ketiga tertinggi pada pekan pembukaan pada saat itu. Selama tiga pekan berturut-turut The Hunger Games menempati posisi pertama film terlaris di Amerika Serikat dengan pendapatan mencapai US%300 juta atau sekitar Rp. 2,7 triliun .

Apa yang membuat film adaptasi Hunger Games ini begitu sukses?

Menurut seorang pengamat box office mengatakan bahwa kesuksesan film ini tidak terlepas dari ketenaran novelnya ditambah lagi dengan persaingan film di Amerika Serikat yang sedang sepi saat itu. Selain itu pemeranan karakter utama Katnis dan tokoh lainnya juga menjadi daya tarik tersendiri. Pemilihan aktor Jennifer Lawrence dalam memerankan karakter Katnis merupakan hal tepat. Karakter yang tangguh, cerdas, serta keberaniannya dalam melawan Panem seperti sudah menjadi bagian dari karakter Jenifer. 

Selain dari sisi pengembangan karakter tokoh yang sukses, usaha dalam penciptaan suasana dalam film dari latar tempat dan waktu juga berhasil memukau para penonton. Dimana set tempat seperti rumah, distrik, Capitol, hingga arena hunger games di bangun sangat baik hampir seperti nyata. Tim produksi terlihat maksimal dalam membangun suasana di setiap scene sehingga penonton dapat menikmati film dengan maksimal. Kebanyakan dari set scene yang bersifat pasca apokaliptik sehingga beberapa set dibuat sengaja seperti kumuh atau sudah tidak utuh bangunannya mendorong jalannya alur cerita.

Dari sisi sinematografi ini menjadi salah satu faktor alasan mengapa banyak orang berbondong-bondong ingin menyaksikan film bahkan hingga saat ini. Dari sisi busana dan make up juga dalam film ini patut diapresiasi, terlihat perbandingan yang kontras antara tata busana dari setiap distrik dan Capitol yang terkesan mewah dan glamour. Gaya busana, rambut dan dandanan yang eksentrik namun ikonik juga menjadi nilai plus dalam film.

Meskipun film ini dibuat pada tahun 2012, namun masih worth it untuk ditonton di masa sekarang. Ketegangan dan aksi dalam film tetap memukau meskipun sudah ditonton berkali-kali. Bahkan hingga film adaptasi terbarunya yang berjudul The Hunger Games: The Ballad of Songbirds and Snakes menduduki posisi pertama film box office di pekan awal perilisannya. Kesetiaan penonton dan pembaca dalam setiap perilisan juga menjadi cerminan kesuksesan tim produksi dalam mengadaptasikan novel dalam setiap filmnya. Apakah kamu tertarik menonton film The Hunger Games?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun