Mohon tunggu...
Gladys Larissa
Gladys Larissa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

suka menulis dan jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Film

Industri Film Thailand Sering Box Office Bahkan hingga ke Mancanegara?

16 September 2024   18:00 Diperbarui: 16 September 2024   18:06 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Industri perfilman di negara yang terkenal dengan sebutan 'Negeri Gajah Putih' ini sering kali menyita perhatian para penonton. Berbagai genre yang dihasilkan sudah terbukti sukses dan dapat bersaing di Asia Tenggara. Belum lama ini perfilman Thailand kembali meroket kembali dengan judul "How to Make Millions Before Grandma Dies" yang rilis pada tahun 2024 berhasil meraih kesuksesan besar ditandai dengan penonton yang mencapai 3 juta dalam kurun waktu 22 hari penayangan. Bisa dibilang bahwa perfilman Thailand mampu bertahan ditengah gempuran perfilman barat yang mendominasi.

Saat ini industri film Thailand sudah mendapatkan pengakuan secara internasional melalui film-film yang memenangkan penghargaan dan apresiasi dari berbagai pihak. Perkembangan tersebut didukung dengan rumah produksi yang menaunginya salah satunya yang mungkin sudah tidak asing adalah GDH 559. Rumah produksi ini sudah banyak menghasilkan karya-karya yang berhasil mencuri perhatian para penikmat cinema, beberapa diantaranya Bad Genius (2017), Friend Zone (2019), The Medium (2021), dan How to Make Millions Before Grandma Dies (2024) sebagai karya terbarunya. Pengemasan film dengan bumbu komedi, romantis, menegangkan serta diselimuti haru pada bagian akhir membuat film-film seperti ini tidak pernah sepi peminat.

Sinema asal Thailand memiliki gaya dan keunikannya dibandingkan negara lainnya, yaitu adanya unsur monarki, agama, dan nasionalisme. Kebudayaan yang masih kental juga menjadi salah satu daya tarik tersendiri. Selain itu berbagai komedi dan drama yang segar juga menjadi alasan mengapa industri film Thailand tidak pernah redup. Namun meskipun begitu kontrol pemerintah mengenai sensor film menjadi kendala bagi industri ini yang dipengaruhi kekuasaan kerajaan. Dibalik itu pro kontra mengenai isu LGBT di perfilman juga masih menjadi perdebatan, serta stereotip standar kecantikan yang sudah menjadi sebuah rahasia umum di tengah masyarakat.

Para penggemar film pasti sudah tidak asing dengan 10 film Thailand terlaris berdasarkan rating, diantaranya Crazy Little Thing Called Love (2010),  ATM: Er Rak Error (2012), Pee Mak (2013), Bad Genius (2017), Friend Zone (2019), The Medium (2021), Hunger (2023), How to Make Millions Before Grandma Dies (2024). Beberapa diantara film ini bahkan sudah memasuki media streaming online Netflix sehingga dapat dinikmati oleh pasar yang lebih luas. Dari banyaknya judul di atas merupakan film yang bagi saya pribadi menjadi film yang berkesan hingga saat ini.

Sama halnya di setiap dunia perfilman pasti memiliki setiap aktor terkenal yang jika diperankan olehnya dapat menarik perhatian fans untuk menonton film tersebut. Aktor-aktor terkenal yang mungkin anda asing mendengar namanya, tapi jika melihat wajahnya langsung anda pasti mengenalnya seperti Mario Maurer, Chantavit Dhanasevi, Chutimon Chuengcharoensukying, Pimchanok Luevisadpaibul dan masih banyak lagi. Artis terfavorit saya jatuh pada Mario Maurer dan Pimchanok Luevisadpaibul karena akting mereka pada film "Crazy Little Thing Called Love" yang menjadi film Thailand pertama yang saya tonton dan masih memorable hingga sekarang yang bercerita mengenai romansa anak remaja.

Melihat perkembangan industri film Thailand yang terus melaju, bahkan bisa bersaing dengan film-film luar negeri lainnya menunjukkan bahwa kualitas film mereka terus meningkat. Hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa di masa yang akan datang film-film ini tidak hanya ditayangkan di Asia Tenggara saja tetapi juga ke negara bagian lainnya. Saya juga tidak sabar menantikan film terbaru dari industri perfilman ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun