Mohon tunggu...
Larissa Amanda Indianti S
Larissa Amanda Indianti S Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Political Science - Universitas Indonesia | DPR | private teacher | Lifelike Pictures (Tabularasa Film)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Film 'Tabula Rasa': Perpaduan Budaya serta Kuliner Minang & Papua

23 Januari 2014   17:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:32 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjadi salah satu bagian dari produksi perfilman Indonesia merupakan pengalaman baru bagi saya. Menjadi kebahagiaan tersendiri ketika film pertama yang saya geluti ini merupakan sebuah film yang unik, bagaimana tidak? Terdapat Perpaduan budaya Indonesia bagian Barat dan Indonesia bagian Timur dalam film ini, lebih spesifiknya adalah budaya Minang dan budaya Papua. 'Tabula Rasa', ya, itulah judul film yang akan tayang di bioskop seluruh Indonesia pada September 2014 mendatang. 'Tabula Rasa' berarti memulai sesuatu tanpa prasangka. Tak kenal maka tak sayang, film ini merupakan film bergenre family drama, namun memiliki fokus pada makanan. Film ini berada di bawah Production House Lifelike Pictures (sebelumnya telah memproduksi film 'Pintu Terlarang' dan 'Modus Anomali'). Film ini juga diproduseri oleh mbak Sheila Timothy (Lala Timothy) dengan Co. Produser Vino G. Bastian, disutradarai oleh bang Adriyanto Dewo, dan script ditulis oleh bang Tumpal Tampubolon. Tentu saja dengan crew-crew kece lainnya yang kurang lebih berjumlah sekitar 90 orang. Boleh dicek websitenya di tabularasafilm.com :)

Oh ya, selain crew-crew yang kece, film Tabula Rasa ini tentunya juga didukung oleh aktor-aktor yang berbakat. Mereka adalah bu Dewi Irawan yang berperan sebagai Mak Uwo, pak Yayu Aw Unru sebagai Parmanto, bang Ramdan Setia (Ozzol) sebagai Natsir, dan Jimmy Kobogau sebagai Hans. Selain keempat aktor tersebut, tentu saja film ini juga didukung oleh para supporting talent dan ekstras yang telah terpilih untuk memainkan peran mereka masing-masing, beberapa diantaranya yaitu Ghivari, Togas, Amy, Kabul, dan lain-lain. Sekilas cerita dari film ini yaitu Hans (dari Papua, Serui) yang ingin menjadi pemain sepak bola profesional di Jakarta, namun ia justru kehilangan semangat hidupnya karena tidak juga berhasil menjadi pemain sepak bola profesional di Jakarta. Hingga akhirnya ia bertemu dengan Mak Uwo, Parmanto, dan Natsir yang perlahan-lahan membangkitkan semangatnya lagi melalui makanan. Namun, apakah semuanya berjalan mulus? Dimana letak perpaduan budaya Minang dan Papuanya? Jawabannya dan bagaimana serunya kisah ini bisa kalian temukan sendiri nanti pada September 2014 yaaa :) hehe... Dalam produksi film Tabula Rasa ini, saya sendiri sebagai Talco (Talent Coordinator) bersama kak Bams Ferlyn dan berkesempatan untuk dapat membantu kakak casting director dari film Tabula Rasa ini yang kece banget, yaitu kak Meirina Alwie. Senang rasanya setelah kurang lebih 3 bulan mengikuti proses pembuatan film ini, akhirnya pada 26 Januari 2014 nanti syuting akan segera dimulai. Doakan yaa semuaaa supaya syuting dan proses-proses lainnya dalam pembuatan film ini dapat berjalan dengan lancar ;) Make Tabula Rasa as your movie list in 2014! Cekidot here => Tabula Rasa (21cineplex) Thankyouu.. [caption id="attachment_307796" align="aligncenter" width="300" caption="Main Talent (foto by : mbak Lala Timothy)"]

13904720961252596105
13904720961252596105
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun