Mohon tunggu...
Lare Ndeso Nelongso
Lare Ndeso Nelongso Mohon Tunggu... -

Dulu setiap pagi.. pekerjaan yg pertama aku lakukan adalah mengasah sabitku.... baru aku mandi untuk kemudian ganti mengasah otakku untuk sekolah... sepulang sekolah aku harus memberi nafkah ke-2 sapiku dengan ngarit di sawah... hari hari kujalani... Alhamdulillah sekarang aku sudah punya penghasilan yang tetap... untuk mencukupi kebutuhan anak istriku....puji Syukur Gusti Allah..Trimakasih Bapak dan ibuku...Trimaksih semuanya .

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Syukur dan Doa

14 April 2013   18:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:12 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13659401141583738545

Butir demi butir Tetes demi tetes Akhirnya airpun mengucur deras. ************* Karena Air hingga basah Karena Angin suara dahan mendesah Tapi.. Karena Wajahmu hati ini Gelisah ************* Hari demi Hari berlalu Seiring berjalannya waktu Dan aku tetap setia menuggu ************* Pagi..siang dan malam Tiada henti doa kupanjatkan Karena kuyakin Kuasa Tuhan ************* Saat Kau kutinggalkan Demi kewajiban Engkau selalu kurindukan ************* Dalam syukur Dalam bait bait doa kupanjatkan Tuhan.. tuntun aku dalam melangkah Dalam menjalankan amanah yang Kau titipkan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun