Budaya miskin belum tentu tidak dimiliki oleh orang yang kaya harta. Belum tentu tidak dimiliki oleh lulusan S2 bahkan S3. Mungkin saja budaya miskin saat ini ada di dalam dirimu tetapi kamu belum menyadarinya. Nah, sebenarnya apa itu budaya miskin?
Budaya miskin mencerminkan putus asa dan tanpa harapan yang merupakan perwujudan dari kesadaran bahwa mereka merasa mustahil dapat meraih sukses dalam kehidupan yang sesuai dengan nilai-nilai dan tujuan masyarakat luas. Sedangkan Oscar Lewis mendefinisikan budaya miskin sebagai kemiskinan yang muncul sebagai akibat adanya nilai-nilai atau kebudayaan yang dianut oleh orang-orang miskin, seperti malas, mudah menyerah pada nasib, kurang memiliki etos kerja dan sebagainya. Pandangan lain mengenai budaya miskin menurut Mudjahirin Thohir adalah ada kaitannya dengan pandangan keliru dalam dimensi keagamaan, yaitu cara pandang jabariyah, di mana keberadaan diri (jatuh miskin) dilihat sebagai takdir bukan karena belum mengoptimalkan usaha.
Budaya miskin juga erat kaitannya dengan mentalitas. Mentalitas sebagian besar bangsa Indonesia menurut Koenjtoroningrat, yaitu:
- meremehkan waktu
- suka menerabas
- tidak percaya diri
- tidak disiplin
- suka korbankan tanggung jawab.
Apakah kamu merasa mempunyai sifat atau pemikiran yang disebutkan di atas tadi? Nah, saya punya pertanyaan mudah buat kamu. Apa cita-citamu? Apa usaha yang sudah atau akan kamu lakukan untuk meraihnya? Kalau kamu belum mampu menjawab secara detail, hati-hati mungkin saja budaya miskin ada dalam dirimu.
Khawatir dengan budaya miskin? Ada beberapa tips untuk mengatasi budaya miskin yang bisa kamu coba
- Buatlah target sukses hidupmu baik target jangka pendek maupun target jangka panjang. Hidup tanpa target itu ibarat melakukan perjalanan tanpa tahu arah. Tanpa target, awas nanti bisa tersesat loh. Dengan punya target, etos kerjamu juga akan bertambah.
- Buatlah strategi untuk mencapai mimpi kita. Misalkan mau lulus SBMPTN, kamu perlu menyusun strategi belajar yang cocok buatmu. Kata-kata “biarkan mengalir saja” menandakan orang itu tidak punya strategi. Jadi jangan dibiasakan menjawab dengan kata-kata itu ya.
- Banyak belajar dan berdiskusi dengan orang-orang hebat yang berpikiran positif. Berdiskusi bersama mereka, lama-lama kamu bisa mengubah pola pikir miskin yang mungkin ada dalam dirimu karena tertular energi positifnya.
- Respect to time, respect to system, respect to people. Mulailah hidup disiplin, bertanggung jawab, dan peduli.
- Percaya pada dirimu. Jika kamu berusaha, kamu pasti bisa.
Semoga budaya miskin tidak lagi menghambat jalan kita meraih kesuksesan. Kamu tidak ingin hidup berbudaya miskin kan? Mari semangat berjuang!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H