Sragen (4/8) - Minyak jelantah merupakan salah satu limbah B3 dalam rumah tangga yang memerlukan perhatian lebih dalam pengolahannya karena tidak bisa dibuang langsung ke lingkungan. Akibat pembuangan minyak jelantah ke lingkungan antara lain pencemaran air yang dapat mengganggu ekosistem perairan dan menurunnya tingkat kesuburan tanah. Upaya dalam mengolah limbah minyak jelantah adalah dengan membuat produk dengan bahan dasar limbah tersebut contohnya sabun, lilin, dan biofuel.Â
Adapun lilin aromaterapi dapat menjadi salah satu alternatif dalam mengolah minyak jelantah dengan cara yang cukup mudah dan tidak memerlukan bahan yang mahal. Aromaterapi dari bahan alami yang dapat ditambahkan seperti serai dan jeruk lemon sebagai penambah essential.Â
Aroma serai memiliki manfaat sebagai anti stress, anti serangga, dan meningkatkan kualitas tidur karena mengandung sitronelol dan geraniol. Aroma lemon juga memiliki khasiat untuk mengurangi rasa nyeri saat haid dan membantu relaksasi karena mengandung limeone yang menghambat hormon prostaglandin.
Cara pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah cukup mudah. Pertama minyak dipanaskan kemudian ditambahkan bahan kimia berupa stearin atau bisa menggunakan lilin bekas. Selanjutnya dapat ditambahkan essential oil atau pewarna dan hiasan agar tampak lebih indah. Kemudian dimasukkan tali sumbu dan dicetak.
Kegiatan sosialisasi LAMPION dilaksanakan tanggal 4 Agustus 2023 pada acara rutin ibu-ibu PKK Desa Karangasem. Lilin aromaterapi dari minyak jelantah dapat bermanfaat untuk masyarakat di Desa Karangasem khususnya ibu-ibu PKK dan dapat dikembangkan menjadi suatu usaha mandiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H