Mohon tunggu...
Nia Larasati
Nia Larasati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

cat, movie, cook

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Paradigma Integrasi Dalam Bidang Meteorologi Tentang Proses Terbentuknya Hujan

16 Desember 2024   14:50 Diperbarui: 16 Desember 2024   15:29 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Proses terjadinya hujan dipelajari oleh bidang meteorologi. Meteorologi merupakan ilmu yang mempelajari fenomena atmosfer, seperti pergerakan angin, awan, dan uap air yang sangat mempengaruhi kondisi cuaca. Proses terjadinya hujan dapat kita pelajari menggunakan paradigma integratif, khususnya dalam konteks Islam, hal itu penting karena paradigma integratif merupakan pendekatan epistemologis yang menjembatani kesenjangan antara sains dan spiritualitas, mengajak kita melihat realitas secara holistik dan inklusif. Pada artikel ini akan membahas proses terjadinya hujan dalam epistemologi islam dari aspek bayani, burhani, dan irfani.

a. Bayani

Pendekatan bayani adalah pendekatan berdasarkan teks atau pemikiran tekstual. Proses terjadinya hujan salah satunya terdapat pada Q.S ar-Rum ayat 48 yang artinya: "Allah-lah yang mengirimkan angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang Dia kehendaki, dan menjadikannya bergumpal-gumpal, lalu engkau lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila Dia menurunkannya kepada hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki tiba-tiba mereka bergembira".  Dari analisis ayat tersebut terdapat lima proses terjadinya hujan yaitu pergerakan angin, pengangkutan uap air, pembentukan awan, penggumpalan awan, dan turunnya hujan

1.Tafsir Klasik (Ibnu Katsir):

Menafsirkan ayat 48 Q.S Ar-Rum sebagai manifestasi kuasa Allah dalam sistem alam, menunjukkan keseimbangan dan keteraturan alam semesta. Proses pergerakan angin, pembentukan awan, hingga turunnya hujan sebagai representasi kehendak Ilahi.

2.Tafsir Modern (Quraish Shihab):

Memandang ayat sebagai deskripsi ilmiah proses meteorologis, menunjukkan korelasi antara ayat dan proses siklus air modern, menekankan bahwa Al-Qur'an telah menjelaskan fenomena alam secara akurat jauh sebelum perkembangan sains modern.

b. Burhani

Konsep burhani dalam Q.S Ar-Rum ayat 48 merujuk pada bukti nyata (argumentasi rasional) tentang kekuasaan Allah melalui fenomena alam. Contoh konkret penerapan konsep burhani dalam kehidupan sehari-hari misalnya pada proses pertanian, seorang petani yang memahami burhani akan berpikir secara logis jika datangnya angin merupakan pertanda akan turunnya hujan yang dimana akan mempengaruhi proses pertumbuhan tanaman dan dampaknya terhadap hasil panen, sehingga para petani akan tahu kapan waktu proses penanaman tanaman yang baik bagi pertumbuhan dan kelangsungan hidup tanaman mereka, hal tersebut sebagai bukti konkret kuasa dan rahmat allah. Tidak hanya sekedar menerima hasil panen, namun para petani merenungkan proses kompleks dibaliknya dari pergerakan angin, pembentukan awan, hingga pertumbuhan tanaman sebagai perwujudan kekuasaan illahi.

c. Irfani

Pendekatan irfani adalah pendekatan yang menekankan pada aspek spiritual. Allah mengirimkan angin sebagai tanda/pembawa kabar gembira akan turunnya hujan, yang merupakan rahmat-Nya kepada seluruh makhluk hidup di bumi. Fenomena alam tersebut merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah, yang dapat menjadi pelajaran bagi manusia untuk memahami kekuasaan dan kebesarannya. Proses turunnya hujan dari celah-celah awan mengandung makna filosofis tentang datangnya kegembiraan setelah masa-masa sulit. Hal ini menginspirasi manusia untuk senantiasa optimis dan yakin bahwa pertolongan Allah itu ada. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun