Mohon tunggu...
Mayangthika
Mayangthika Mohon Tunggu... Guru - Guru

Mengajar adalah menyentuh kehidupan dengan cara yang tidak terduga, dan menulis adalah cara untuk membagikan cerita dari hati ke hati

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kompasiana: Tulisan Bermakna dari Ide Sederhana

6 Oktober 2024   20:52 Diperbarui: 6 Oktober 2024   20:56 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Koleksi Pribadi

10 Maret 2021

Saya mulai bergabung dengan kompasiana dan mencoba untuk belajar "menulis" tanggal 10 Maret 2021 sekitar 3 tahun yang lalu. Berawal dari cerita seorang teman yang telebih dahulu bergabung dan menulis, dia menyebutkan bahwa menulis itu selain bisa menambah wawasan dan ilmu, juga bisa menjadi penyalur hobi dan membantu proses penyembuhan "luka".

Penyembuhan "luka"? Ya, ketika kita menulis tentang perasaan kita, ternyata beban emosional yang terpendam dapat dilepaskan sehingga mengurangi tingkat stres dan kecemasan. Menulis juga membantu seseorang menghadapi dan mengolah pengalaman traumatis atau yang menyakitkan, karena menulis memungkinkan kita untuk mengungkapkan perasaan dan mendapatkan perspektif yang baru. Luka batin lambat laun akan berkurang dan bisa terobati.


Suka duka menulis

Kegiatan menulis merupakan kegiatan yang penuh dengan suka dan duka, setiap penulis pasti mengalami momen-momen kepuasan sekaligus tantangan tersendiri. 

Bagi saya pribadi selain bisa membantu proses penyembuhan "luka", menulis merupakan salah satu bentuk ekspresi diri. Dengan menulis saya bisa mengungkapkan pikiran dan perasaan secara lebih mendalam dibandingkan dengan berbicara. Salah satu cara berkomunikasi dengan banyak orang melalui kata-kata dan meningkatkan kemampuan berbahasa. Bisa bebas berkreatif dalam fiksi atau puisi. Kesempatan untuk berkembang terbuka lebar.

Duka menjadi penulis yang saya rasakan dan mungkin juga teman-teman yang lain adalah ketika merasakan yang namanya writer's block dimana ide-ide berhenti mengalir yang bisa menyebabkan stres. Ketakutan akan tidak dipilihnya artikel menjadi " artikel "Pilihan" atau "Artikel Utama" terkadang  menyebabkan kekecewaan tersendiri. Kesulitan mengatur waktu yang sering saya rasakan karena memang menulis adalah "hobi" kedua saya setelah mengajar.

Setiap yang kita lakukan akan ada suka dan dukanya, begitupun dengan menulis. Bagi kita yang suka dengan prosesnya, meskipun tantangan selalu ada, menulis tetap merupakan pengalaman yang memperkaya hidup dan membawa kebahagiaan tersendiri bagi kita.


Mengapa kompasiana?

Kompasiana adalah platform blog dan media sosial yang memungkinkan kita (penggunanya) untuk menulis, berbagi, dan berdiskusi tentang berbagai topik, mulai dari sosial, budaya, ekonomi, politik, hingga gaya hidup. Kompasiana didirikan oleh Kompas Gramedia dan dikenal sebagai salah satu tempat di Indonesia dimana masyarakat dapat berbagi pemikiran secara bebas, berpartisipasi dalam diskusi publik, dan mengomentari berbagai isu aktual. Selain tulisan, Kompasiana juga mendukung konten dalam bentuk video dan multimedia lainya.

Di Kompasiana, tulisan dibagi menjadi 3 kategori. Tulisan yang menjadi "Artikel Utama", artikel "Pilihan" dan artikel yang belum terpilih menjadi artikel utama atau pilihan. Ketika tulisan atau artikel saya terpilih menjadi artikel "Pilihan" atau bahkan menjadi "Artikel Utama" ada rasa kepuasan tersendiri dan memotivasi saya untuk membuat tulisan lainnya. 

Namun, ketika tidak masuk ke kategori artikel "Pilihan" atau "Artikel Utama", ada rasa sedikit kecewa. Yang kemudian timbul beberapa pertanyaan dalam hati, "Apakah tulisan saya masih jelek?", "Apakah masih belum memenuhi syarat dari editor?" Atau pertanyaan-pertanyaan lainnya. Tetapi itu semua tidak kemudian menjadikan saya untuk berhenti menulis. Hanya tertunda beberapa waktu saja sampai mood untuk menulis kembali.

Adanya kategori label tulisan, menjadi salah satu alasan saya memilih Kompasiana. Itu membantu saya untuk menilai tulisan saya sendiri apakah sudah baik atau belum. 

Berapa "fee" yang didapat? Selama tiga tahun ini, saya baru merasakan "dapat uang jajan" dari Kompasiana satu tahun terakhir ini. Melalui program K-Reward dan program infinity yang memberikan kesempatan kepada saya untuk bisa "merasakan" uang dari hasil tulisan saya sendiri di Kompasiana. Memang tidak banyak, tapi itu benar-benar membuat saya senang. 

Kata orang, pekerjaan yang paling menyenangkan adalah hobi yang dibayar. Tapi bagi saya, menulis itu nomer satu. Untuk reward itu nomer kedua. Atau bisa dibilang "rejeki yang tidak terduga". 

Tujuan utama saya bergabung di Kompasiana ok ini adalah bagaimana saya bisa terus belajar, menambah informasi dan ilmu, juga memperluas serta menambah jaringan pertemanan saya di Kompasiana ini. 


Selamat untuk Kompasiana yang kini sudah berusia 16 tahun. Semoga Kompasiana bisa lebih baik lagi dari sebelumnya. 

Semoga tulisan saya bermanfaat.

Terimakasih. 


Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun