Selain pengenalan lingkungan sekolah, mulai diperkenalkan kegiatan yang melibatkan siswa senior seperti simulasi kelas, latihan baris-berbaris, dan sosialisasi ekstrakurikuler. Tetap formal, dengan penekanan pada pembinaan karakter melalui kegiatan fisik dan mental.
3. Era 2000-an: Masa Orientasi Siswa Baru (MOS Baru)
MOS mengalami transformasi menjadi lebih interaktif, dengan memperkenalkan kegiatan yang lebih bervariasi dan menyenangkan.
Penambahan kegiatan yang melibatkan permainan kelompok, aktivitas outbond, dan pembentukan kelompok kerja untuk membangun kerjasama dan solidaritas antar siswa.
Lebih menekankan pada interaksi sosial dan pengembangan keterampilan sosial dasar, namun masih ada kritik terkait aktivitas yang berpotensi mengarah ke perpeloncoan.
4. Era 2010-an: Masa Orientasi Siswa (MOS)
MOS mengalami reformasi besar dengan adanya regulasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang melarang perpeloncoan dan menekankan kegiatan edukatif.
Fokus pada kegiatan edukatif dan sosialisasi positif, seperti lokakarya keterampilan hidup, simulasi akademik, dan presentasi mengenai budaya sekolah. Lebih berorientasi pada pengalaman belajar yang positif dan pengenalan budaya sekolah secara konstruktif.
5. Era 2020-an: Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS)
MPLS di era ini dirancang lebih menyeluruh, menekankan kreativitas, pengembangan diri, dan adaptasi terhadap teknologi.
Melibatkan kegiatan berbasis proyek, pemanfaatan teknologi digital, permainan interaktif, dan pengenalan pada pembelajaran berbasis kompetensi sesuai dengan Kurikulum Merdeka.