Infrastruktur Teknologi: Ketersediaan infrastruktur yang memadai untuk mendukung transaksi digital, termasuk akses internet yang luas dan handal.
Keamanan: Sistem pembayaran digital harus memiliki standar keamanan tinggi untuk melindungi data dan transaksi pengguna.
Adopsi Masyarakat: Kesediaan masyarakat untuk mengadopsi teknologi baru, serta upaya edukasi untuk memahami manfaat dan cara penggunaannya.
Kerjasama Industri: Kerjasama yang baik antara sektor publik dan swasta, serta perusahaan fintech dan lembaga keuangan, sangat penting untuk menciptakan ekosistem yang berfungsi baik.
Regulasi: Adanya regulasi yang jelas dan mendukung untuk rupiah digital, termasuk perlindungan konsumen dan kebijakan privasi.
Mitigasi Risiko: Strategi mitigasi risiko yang efektif untuk mengatasi potensi masalah, termasuk dalam hal keamanan, privasi, dan ketidaksetaraan akses.
Pemerintah dan pemangku kepentingan terkait harus bekerja sama untuk memastikan bahwa semua aspek ini telah ditangani sebelum merilis rupiah digital secara luas.
Rupiah Digital dan Generasi Muda
Generasi muda dan rupiah digital memiliki keterkaitan yang erat, terutama dalam konteks evolusi sistem pembayaran. Dengan kebiasaan penggunaan teknologi yang luas, generasi muda lebih terbuka terhadap inovasi keuangan seperti rupiah digital.Â
Aksesibilitas melalui smartphone, yang umumnya dimiliki oleh banyak individu dalam generasi ini, memudahkan mereka mengadopsi dan menggunakan rupiah digital.
Kemudahan dan kecepatan transaksi yang ditawarkan oleh mata uang digital ini sesuai dengan preferensi generasi yang serba cepat.Â
Selain itu, pentingnya pengalaman pengguna yang baik juga sejalan dengan kecenderungan generasi muda untuk memilih solusi yang memberikan pengalaman yang intuitif dan positif.Â