Alat rebana biasanya digunakan untuk mengiringi solawat nabi atau acara tertentu yang ada nuansa agama. Namu akhir-akhir ini peminat alat music rebana mulai menurun karena dianggap kuno dan ketinggalan jaman bagi kalangan milenial.
Dalam rangka melestarikan budaya lokal, mahasiswa KKN RDR 75 UIN Walisongo Semarang melakukan kegiatan belajar bersama alat rebana dengan Santri Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan. Kegiatan belajar alat rebana merupakan salah satu program individu dari kegiatan KKN Reguler Dari Rumah. Kegiatan berlangsung pukul 14.30 WIB di Masjid Raudhatul Jannah, Kelurahan Pesantren, Mijen Kota Semarang.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengsii waktu luang santri selama masa pandemi ini, “diharapkan para santri bisa belajar alat rebana untuk melestarikan budaya local dan mengisi waktu luang santri” ujar Lintang Wahyuning Tyas mahasiswa KKN RDR.
Kegiatan belajar alat hadroh berjalan dengan lancar dan para santri sangat semangat untuk belajar. Rumus yang diberikan juga tidak banyak karena belajar rebana tidak bisa hanya sekali. “semoga selanjutnya juga akan ada acara seperti ini, saya senang bisa mengikuti belajar alat rebana dengan mahasiswa KKN”. Ujar Nur Jannah sebagai peserta.
Acara terus berlangsung sampai pukul 16.00 WIB. Acara diakhiri dengan foto bersama dengan peserta pelatihan rebana.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI