Mohon tunggu...
Laras.
Laras. Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kolaborasi PGN Menginstalasikan Biogas di Tutur Pasuruhan

1 Maret 2016   19:17 Diperbarui: 2 Maret 2016   08:09 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah dengar istilah Biogas? Pernah lah ya…

Nah, biogas adalah gas-gas yang dihasilkan dari bahan-bahan organik, bisa itu kotoran hewan maupun kotoran manusia yang sudah difermentasikan. Bahan-bahan lain seperti limbah domestik rumah tangga pun juga bisa dijadikan gas.

Sementara itu energi baik adalah energi terbarukan yang ramah lingkungan yang bukan bersumber dari sumber energi tradisional yang menggunakan bahan bakar fosil.

PGN yang sedang gencar dengan hastag #EnergiBaik nya ternyata sudah melakukan banyak kontribusi-kontribusi seperti yang dilakukannya di Tutur Pasuruhan. Mereka memanjakan masyarakat dengan energi terbarukan yang memanfaatkan kotoran sapi, bekerja sama dengan LPPM Universitas Brawijaya (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat) dan koperasi sapi perah setempat. Di sana, PGN menginstalasi 20 tempat pengolahan kotoran sapi. Yang mana, dengan istalasi berkapasitas 10 m2 warga bisa memakai gas tersebut dari pukul 3 pagi hingga 10 malam.

Biogas di Tutur Pasuruhan, selain bisa digunakan untuk pengganti gas gas elpiji ternyata juga bisa dimanfaatkan sebagai sumber penerangan, jadi semakin menghemat biaya yang harus dikeluarkan setiap KK perbulan untuk membayar gas dan listrik.

Energi terbarukan berupa biogas memang sudah menjadi impian warga-warga pedesaan yang memiliki peternakan sapi. Sayang butuh 9-10 juta rupiah untuk membangun reaktor ini, itu pun hanya yang berukuran 8 m2, karena reaktor yang berukuran 10 m2 membutuhkan 11-12 juta. Yang tentulah dirasa merupakan biaya yang berat bagi masyarakat pedesaan.

Cara penggunaan reaktor ini cukup mudah, cukup masukkan air dengan kotoran sapi dengan perbandingan 1:1 ke dalam tangki kedap udara yang tersedia. Hasil fermentasi bahan-bahan tersebut setelahnya siap disalurkan ke kompor-kompor dengan media pipa.

Sedangkan sisa kompos cair yang sudah difermentasikan tersebut bisa digunakan sebagai pupuk kompos, jadi tidak ada yang terbuang.

Setelah membaca ini, berminatkah kamu memiliki biogas untuk diinstalasikan di rumah?

 

Tulisan ini disumbangkan untuk: Si-Nergi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun