Mohon tunggu...
Laras.
Laras. Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Antara PGN dan Papua

7 Maret 2016   18:35 Diperbarui: 7 Maret 2016   18:55 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika saya menuliskan Papua, PGN, dan gas alam, maka, apa yang langsung terbersit di dalam benak kalian semua?

Kabar baik ini berhembus dari sebuah kota bernama Sorong, tentu bukan nama yang kurang familiar di telinga sebab kita sering kali mendengarnya. Sebuah kota yang berada di Ujung Timur Indonesia, tepatnya di Papua Barat.

Pada hari Senin, 29 Februari 2016 lalu, sebanyak 3.898 rumah di Sorong untuk pertama kalinya menikmati memasak menggunakan gas bumi, asli bikinan Indonesia, bukan gas yang diimpor, sengaja didatangkan dari negeri orang, tetapi yang benar-benar disuplai oleh Perusahaan Gas Negara.

Gas bumi yang dinilai lebih ekonomis, efesien, dan bersih dibandingkan elpiji dan minyak tanah tersebut disebarkan ke lima kelurahan di Sorong yaitu Malawili, Malawele, Mariat Pantai, Klabinain, dan Aimas.

Pasokan gas bumi tersebut diperoleh dari Petrogas (Basin) dengan volume 0,2 MMscfd, yang membuat warga bisa menghela nafas lega, tidak perlu merasa khawatir akan kekurangan gas untuk memasak bahkan jika digunakan selama 24 jam. Pun mereka hanya perlu merogoh kocek sebanyak Rp 40.000/bulan. Jumlah yang dinilai rasional dan ringan.

 

 

Artikel ini ditulis untuk Si-Nergi

Sumber: Pertama Kali, Warga Papua Masak Pakai Gas Bumi

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun