Mohon tunggu...
Laraswati Permata
Laraswati Permata Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Bimbingan dan Konseling, Universitas Sebelas Maret Surakarta

Saya adalah seorang mahasiswa Bimbingan dan Konseling yang bersemangat mengeksplorasi potensi manusia dan memahami kompleksitas hubungan antarindividu. Dengan fokus pada pendekatan empati dan komunikasi, saya memiliki ketertarikan mendalam pada konsep seperti psychological well-being, yang menjadi inti dari penelitian skripsi saya. Selain aktif dalam dunia akademik, saya juga terlibat dalam berbagai kegiatan kreatif, termasuk menjadi bagian dari tim Koibito, sebuah usaha yang mencerminkan semangat kolaborasi dan inovasi. Saya percaya bahwa setiap individu memiliki jalan unik menuju kebahagiaan dan kesejahteraan, dan saya berkomitmen untuk menjadi pendamping yang membantu mereka menemukan jalan tersebut. Mengusung prinsip slow living, saya bercita-cita untuk menjadi seorang konselor yang tidak hanya mampu memberikan solusi, tetapi juga menjadi inspirasi dalam menjalani hidup yang lebih bermakna dan seimbang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dari Konflik ke Solusi: Bagaimana Konselor Membantu Keluarga Bangkit

28 Desember 2024   13:00 Diperbarui: 28 Desember 2024   11:54 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Salah satu keunggulan utama dari konseling keluarga adalah pendekatannya yang berorientasi pada solusi. Konselor tidak hanya membantu keluarga memahami akar masalah, tetapi juga bekerja bersama mereka untuk menemukan solusi yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Solusi ini bersifat kolaboratif, yang berarti setiap anggota keluarga memiliki peran dalam menciptakan perubahan.

Sebagai contoh, jika konflik dalam keluarga disebabkan oleh masalah keuangan, konselor dapat memberikan panduan untuk merumuskan anggaran rumah tangga bersama. Jika masalahnya adalah kurangnya waktu bersama, konselor dapat menyarankan aktivitas-aktivitas yang dapat mempererat hubungan, seperti makan malam bersama atau pergi berlibur. Pendekatan ini memastikan bahwa solusi yang dihasilkan benar-benar relevan dan dapat diterima oleh semua pihak.

Kesimpulan

Konflik dalam keluarga adalah bagian tak terpisahkan dari dinamika kehidupan. Namun, jika dibiarkan tanpa penanganan, konflik dapat merusak ikatan yang seharusnya menjadi sumber dukungan dan kenyamanan. Konselor keluarga hadir sebagai mitra yang membantu keluarga tidak hanya menghadapi konflik, tetapi juga membangun hubungan yang lebih harmonis dan sehat. Dengan pendekatan yang terstruktur, mulai dari mengelola emosi, meningkatkan komunikasi, hingga menyembuhkan trauma, konselor membantu keluarga menemukan jalan menuju solusi.

Dalam era modern yang penuh tekanan seperti saat ini, peran konselor semakin relevan. Keluarga yang mau terbuka terhadap bantuan profesional menunjukkan keberanian untuk berubah dan bangkit dari keterpurukan. Pada akhirnya, konselor bukan hanya menjadi penyelesai masalah, tetapi juga menjadi agen transformasi yang membantu keluarga menemukan kekuatan mereka untuk maju bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun