Diaspora merupakan sebutan untuk setiap individu yang melakukan migrasi dari negara asal ke negara lain (host country) dengan tetap mempertahakan nilai-nilai identitas dan kebudayaan negara asal serta menjalin hubungan baik dengan sesama diaspora dan pemerintah negara asal. Dalam kasus Indonesia, maka diaspora Indonesia merupakan masyarakat Indonesia yang tinggal di luar negeri, baik untuk tujuan pekerjaan, pendidikan, dan lain-lain.Â
Perkembangan diaspora di Indonesia terlihat mulai signifikan dan mendapat perhatian pemerintah ketika diadakan Kongres Diaspora untuk pertama kali di Los Angeles tahun 2012. Kongres ini menghasilkan Deklarasi Diaspora yang berisi komitmen tentang pembentukan jaringan komunitas global yang disebut Indonesia Diaspora Network (IDN) sebagai mitra pemerintah dalam menjalankan diplomasi publik dan wadah yang melegitimasi konektivitas diaspora Indonesia di seluruh dunia dan pemerintah. Per tahun 2023, Indonesia Diaspora Network telah menyeleggarakan berbagai kegiatan pemberdayaan komunitas diaspora yang tersebar di 60 negara.
Dukungan pemerintah terhadap keberadaan diaspora juga ditunjukkan melalui Kementerian Luar Negeri yang pada tahun 2017 telah membentuk tiga inisiatif mengenai diaspora, yaitu pengadaan kartu MILN (Masyarakat Indonesia di Luar Negeri) melalui Keputusan Presiden Nomor 76 Tahun 2017 dan Keputusan Menteri Luar Negeri Nomor 7 Tahun 2017, dukungan bagi Kongres Diaspora Indonesia, serta pemetaan potensi diaspora Indonesia. Melihat besarnya jumlah diaspora Indonesia yang tersebar di seluruh dunia serta potensi-potensi yang dimiliki, membuat diaspora berkembang menjadi salah satu aktor penting dalam diplomasi publik Indonesia.Â
Mengapa Diplomasi Diaspora Penting dan Menarik?
Diaspora diplomasi menjadi sangat penting dan menarik jika dibandingkan dengan bentuk diplomasi publik lainnya. Menurut Brinkerhoff, dalam diplomasi publik, diaspora memainkan tiga peran umum, yaitu sebagai agen diplomasi, instrumen dari agenda diplomatik, dan sebagai mitra diplomasi dari aktor lain. Berkaitan dengan hal tersebut, keunikan diplomasi diaspora terletak pada bagaimana identitas dari diaspora menghasilkan penerapan diplomasi khusus. Selain itu, agenda dari diplomasi diaspora juga cenderung fleksibel. Diaspora merupakan bagian paling penting dalam people to people contact karena posisinya yang secara informal bersinggungan secara langsung dengan masyarakat lokal dan memiliki koneksi yang sangat luas maka agenda yang dibawa dapat beragam, mulai dari ekonomi, budaya, politik, hingga pertahanan. Diplomasi diaspora pada tingkat paling sederhana, yaitu dengan membangun interaksi yang baik di lingkungan sekitar. Sementara pada tingkatan yang lebih formal, dapat mengacu pada partisipasi yang aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial dan kebudayaan Indonesia di luar negeri. Oleh kerena itu diplomasi ini menjadi salah satu cabang dari diplomasi publik.
Kaitan Diaspora dengan Diplomasi RI Kontemporer
Diplomasi di era kontemporer sangat lekat dengan modernisasi dan globalisasi serta perkembangan isu-isu di dalam hubungan internasional yang tidak cukup diselesaikan menggunakan cara-cara hard power. Era kontemporer membuat praktik diplomasi menjadi lebih variatif baik dari segi aktor maupun pendekatan yang digunakan.Â
Diplomasi diaspora merupakan salah satu bentuk dari praktik diplomasi di era kontemporer. Perkembangannya didorong oleh globalisasi, revolusi teknologi, dan perubahan tata kelola global. Diaspora Indonesia memiliki jaringan yang sangat luas dan berperan penting dalam membantu pemerintah melakukan diplomasi publik di negara lain. Diaspora berperan menjadi jembatan dalam mengomonukasikan dan merepresentasikan nilai, budaya, serta kepentingan nasional negara asal kepada publik mancanegara. Diplomasi diaspora yang menekankan pada people to people  menjadi nilai tambah karena pihak-pihak yang dijangkau dapat melebihi dari yang dapat dilakukan oleh lembaga pemerintahan.
Diplomasi Diaspora Indonesia di Australia
Indonesia merupakan salah satu komunitas imigran terbesar di Australia. Berdasarkan Laporan Kinerja Direktorat Perlindungan WNI Tahun 2021, sebanyak 131.053 WNI menetap di Australia. WNI merupakan bagian dari diaspora yang turut berperan aktif dalam diplomasi publik Indonesia di Australia baik secara perorangan, maupun melalui lembaga.
    Ekonomi
- Pembentukan Platform Digital "Satu Ruang" sebagai ekosistem bisnis yang dinisiasi oleh diaspora Indonesia di Adelaide, Australia. Satu Ruang memungkinkan pelaku bisnis Indonesia untuk mendapatkan peluang terhadap akses pasar Australia. Pembentukan platform Satu Ruang ditujukan untuk mengakselerasi implementasi dari Indonesia Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IACEPA) dan program Indonesia Spice Up the World. Selain untuk kegiatan ekonomi, Satu Ruang juga digunakan sebagai rumah budaya Indonesia sebagai bagian dari implementasi kerja sama Sister Provinse Jawa Barat dan Australia Selatan. Platform ini diharapkan menjadi salah satu media untuk membangkitkan kembali ekonomi Indonesia pasca Covid 19.Â
- Pengembangan Platform IDBC - Tradelink sebagai platform digital yang ditujukan untuk menyediakan wadah bagi diaspora Indonesia di seluruh dunia untuk memperoleh peluang bisnis dan mempromosikan produk khas Indonesia dengan cepat. Platform ini mewadahi berbagai industri lokal yang bergerak di bidang fashion, makanan dan rempah, pariwisata, manufaktur, dan lain sebagainya. Pengembangan ini merupakan hasil kolaborasi dari anggota Indonesia Diaspora Bussiness Council (IDBC) di Australia, Diaspora Melbourne, dan Diaspora Western Australia.