Mohon tunggu...
Larasati Dwi A
Larasati Dwi A Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa semester dua program studi Teknik Lingkungan Universitas Airlangga

mahasiswa semester dua program studi Teknik Lingkungan Universitas Airlangga yang memiliki minat terkait seputar pengolahan lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Fitoplankton: Mikroorganisme Penentu Kualitas Perairan

5 Juni 2024   10:56 Diperbarui: 5 Juni 2024   11:01 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi fitoplankto (Sumber: planktonforhealth.co.uk) 

Pencemaran air sudah banyak terjadi di berbagai wilayah di Indonesia, baik itu pencemaran yang disebabkan oleh hasil pembuangan sampah sembarangan, limbah rumah tangga, ataupun limbah industri. Pencemaran air sendiri dapat diartikan sebagai masuknya atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi atau komponen lain ke dalam perairan oleh aktivitas manusia sehingga menyebabkan penurunan kualitas air mencapai tingkat dimana tidak sesuai dengan baku mutu dan fungsinya. Selain itu juga, pencemaran air dapat menyebabkan berkurangnya keanekaragaman organisme sehingga sistem ekologis perairan tersebut akan terganggu dan tidak mencapai keseimbangan (Raunsay & Koirewoa, 2016).

Perubahan lingkungan yang terjadi ini dapat dipantau menggunakan indikator biologi. Indikator ini dapat menggambarkan kualitas lingkungan di suatu wilayah dan memantau ada atau tidaknya pencemaran. Selain itu juga, keberadaan organisme perairan yang berperan sebagai bioindikator dapat menentukan kualitas lingkungan. Menurut (Aryawati et al, 2021), organisme perairan dapat digunakan sebagai indikator karena memiliki habitat, mobilitas, dan umur yang relatif lama untuk mendiami suatu wilayah perairan. Salah satu organismenya ialah plankton.

Plankton merupakan suatu organisme akuatik yang hidup melayang -- layang di perairan, memiliki pergerakan yang selalu dipengaruhi oleh arus air, dan mempunyai kemampuan berenang walaupun sangat lemah. Plankton memiliki ukuran yang sangat kecil sehingga dibutuhkan sebuah alat yaitu mikroskop untuk melihatnya. Plankton terbagi menjadi dua golongan, yaitu fitoplankton dan zooplankton. Fitoplankton merupakan tumbuhan air yang berperan sebagai produsen primer dalam rantai makanan serta memiliki kemampuan berfotosintesis. Sementara itu, zooplankton merupakan hewan yang berperan sebagai konsumen primer dengan memanfaatkan energi yang dihasilkan oleh produsen primer (Dewanti, 2018).

Keberadaan fitoplankton memiliki peranan penting dalam menentukan tingkat kesuburan perairan. Fitoplankton berkedudukan sebagai produsen primer perairan dimana menghasilkan sumber energi atau makanan yang dapat dimanfaatkan oleh organisme lain termasuk zooplankton, ikan kecil hingga ikan yang berukuran lebih besar. Kelimpahan fitoplankton di suatu perairan bisa menjadi tanda suburnya wilayah tersebut karena kekayaan nutriennya. Selain itu, ketersediaan fitoplankton yang melimpah juga berkontribusi pada tingginya produktivitas primer di perairan tersebut (Rahma et al, 2022).

Keberadaan fitoplankton juga dapat digunakan sebagai indikator untuk menentukan kualitas perairan. Karena sifatnya yang sangat peka terhadap perubahan lingkungan, keberadaan fitoplankton dapat menunjukkan tentang suatu perairan apakah dalam kondisi bersih ataupun tercemar. Hal ini juga dipengaruhi oleh parameter fisika kimia seperti, pH, oksigen terlarut, intensitas cahaya, kedalaman dan sebagainya. Kondisi ini yang tentunya berpengaruh terhadap kualitas perairan dapat ditentukan dengan mencari tingkat keanekaragaman, kelimpahan, kemerataan serta dominansi dari organisme itu sendiri (Raunsay & Koirewoa, 2016).

 

Daftar pustaka:

Aryawati, R., Ulqodry, Z., T., Isnaini, & Surbakti, H. (2021). Fitoplankton Sebagai Bioindikator Pencemaran Organik di Perairan Sungai Musi Bagian Hilir Sumatera Selatan. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kelautan Tropis, 13(1), 163--171. https://doi.org/10.29244/jitkt.v13i1.25498

Dewanti, L., P., P., Putra, D., N., N., & Faiqoh, E. (2018). Hubungan Kelimpahan dan Keanekaragaman Fitoplankton dengan Kelimpahan dan Keanekaragaman Zooplankton di Perairan Pulau Serangan, Bali. In Journal of Marine and Aquatic Sciences (Vol. 4, Issue 2).

Raunsay, E., K., & Koirewoa, D., C. (2016). Plankton Sebagai Parameter Kualitas Perairan Teluk Yos Sudarso dan Sungai Anafre Kota Jayapura Papua. Novae Guinea Jurnal Biologi, Vol. 8, No. 2.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun