Potongan Talang Bekaspun masih bisa digunakan untuk menanam Sawi dan menjadi Hiasan yang indah di Rumah
Â
Sering kita jumpai kesulitan dari pola makan anak saat ini adalah konsumsi terhadap sayuran, padahal anak sangat membutuhkannya sebagai penunjang masa pertumbuhan. Secara instan  Beberapa tawaran iklan menyarankan pemberian vitamin atau suplemen yang diklaim dapat menggantikan sayuran. Namun bagaimana efek konsumsinya pada jangka panjang belum diketahui. Sayuran yang sebenarnya tentulah jauh lebih bagus.
Belajar sambil bermain adalah cara efektif mengajari anak. Pendidikan dan pengetahuan akan sayuran mungkin  dapat dijadikan langkah bagi anak untuk menggemari sayuran. Sambil bermain  Mengenalkan sayur mulai dari proses awal  budidaya, pemeliharaan  sampai pada pengolahan hasil dapat dijadikan sebagai pengganti permainan yang mengasyikan.  Apalagi kita tahu permainan anak saat ini semakin menjauh dari alam dan bersifat elektronis, sebuah kegiatan yang tidak terlalu menggunakan fisik. Kita dapat memulai dengan menanam secara sederhana didalam pot, kaleng susu, talang air atau media lain atau dihalaman rumah.
Dengan memberikan tanggung jawab kepada anak untuk memelihara sayuran secara sederhana didalam pot atau dihalaman rumah tentu dapat menjadi sarana pendidikan dan membangun rasa mencintai terhadap sayuran. Ibupun dapat mengajari sampai pada pengolahan hasil dengan memasak bersama sayuran hasil budidaya si anak. Pada saat makan kita dapat memberikan rasa bangga terhadap anak bahwa hari ini kita makan hasil prestasi anak.
Budidaya sayuran daun  seperti Kangkung darat, Bayam, Sawi Bakso, Selada dll. adalah  jenis sayuran  paling sederhana yang dapat dibudidayakan. Umur tanaman ini tidak lebih dari 30 hari sudah dapat dipanen, mudah dalam pemeliharaan dan sering dikonsumsi. Sayuran daun paling mudah dipelihara secara organic sehingga aman untuk dikonsumsi.
Cara budidaya :
Bahan :
1.      Pot /Kaleng Susu/Ember bekas (lubangi bagian bawahnya untuk jalan air)/talang air
2.      Tanah
3.      Pecahan arang atau batu bata
4.      Pupuk Kandang
5.      Atau beli di penjual tanaman media yang sudah jadi
6.      Benih sayuran. Beberapa perusahaan benih menjual benih dalam ukuran kecil (small pouch).
Alat :
1.      Gembor
2.      Cangkul
Â
Cara Budidaya :
1.      Campurkan tanah halus dan pupuk kandang ( Perbandingan Tanah : Pupuk Kandang = 1 : 1)
2.      Masukkan arang seperempat bagian dari tinggi pot/kaleng
3.      Masukkan campuran tanah dan pupuk kandang kedalam pot/kaleng susu/ember bekas
4.      Siram dengan air secukupnya (tanah masih remah)
5.      Lubangi tanah dengan jari tepat ditengah kaleng sedalam 1 – 1,5 cm
6.      Masukkan benih sayuran : 5 -8 biji
7.      Tutup tipis dengan tanah taruh ditempat yang ternaungi.
8.      Tunggu sampai tumbuh dan pindahkan ketempat yang terbuka
9.      Berikan label Nama anak dan tanggal tanamnya
Pemeliharaan :
1.      Siram tiap 2 – 3 hari (apabila tanah terlihat kering)
2.      Setelah tumbuh, Jarangkan benih menjadi 1 – 2 tanaman untuk sawi, selada dan 4-5 tanaman untuk kangkung, bayam.
3.      Umur 10 – 15 hari pupuk dengan mencampurkan 1 sendok teh urea/KNO3 merah dengan 1 liter air. (berikan 200 ml per tanaman menggunakan bekas gelas air mineral)
Buat table pengamatan sederhana sebagai sarana permainan bagi anak  dan biarkan anak mengisi table tersebut ( TK/SD) misal :
NAMA ANAK :
TANGGAL TANAM :
TANGGAL PANEN :
No
Umur
Kegiatan dan Pengamatan
Hasil Pengamatan
Nilai dari orang tua
1
0 Hari
Penanaman