Mohon tunggu...
Laurentius Aji
Laurentius Aji Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Aku menyukai dunia pertanian.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tips : Mengenalkan Sayuran Pada Anak

21 Agustus 2011   02:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:36 2210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Potongan Talang Bekaspun masih bisa digunakan untuk menanam Sawi dan menjadi Hiasan yang indah di Rumah

 

Sering kita jumpai kesulitan dari pola makan anak saat ini adalah konsumsi terhadap sayuran, padahal anak sangat membutuhkannya sebagai penunjang masa pertumbuhan. Secara instan  Beberapa tawaran iklan menyarankan pemberian vitamin atau suplemen yang diklaim dapat menggantikan sayuran. Namun bagaimana efek konsumsinya pada jangka panjang belum diketahui. Sayuran yang sebenarnya tentulah jauh lebih bagus.

Belajar sambil bermain adalah cara efektif mengajari anak. Pendidikan dan pengetahuan akan sayuran mungkin  dapat dijadikan langkah bagi anak untuk menggemari sayuran. Sambil bermain  Mengenalkan sayur mulai dari proses awal  budidaya, pemeliharaan  sampai pada pengolahan hasil dapat dijadikan sebagai pengganti permainan yang mengasyikan.  Apalagi kita tahu permainan anak saat ini semakin menjauh dari alam dan bersifat elektronis, sebuah kegiatan yang tidak terlalu menggunakan fisik. Kita dapat memulai dengan menanam secara sederhana didalam pot, kaleng susu, talang air atau media lain atau dihalaman rumah.

Dengan memberikan tanggung jawab kepada anak untuk memelihara sayuran secara sederhana didalam pot atau dihalaman rumah tentu dapat menjadi sarana pendidikan dan membangun rasa mencintai terhadap sayuran.  Ibupun dapat mengajari sampai pada pengolahan hasil dengan memasak bersama sayuran hasil budidaya si anak. Pada saat makan kita dapat memberikan rasa bangga terhadap anak bahwa hari ini kita makan hasil prestasi anak.

Budidaya sayuran daun  seperti Kangkung darat, Bayam, Sawi Bakso, Selada dll. adalah  jenis sayuran  paling sederhana  yang dapat dibudidayakan. Umur tanaman ini tidak lebih dari 30 hari sudah dapat dipanen, mudah dalam pemeliharaan dan sering dikonsumsi.  Sayuran daun paling mudah dipelihara secara organic sehingga aman untuk dikonsumsi.

Cara budidaya :

Bahan :

1.       Pot /Kaleng Susu/Ember bekas (lubangi bagian bawahnya untuk jalan air)/talang air

2.       Tanah

3.       Pecahan arang atau batu bata

4.       Pupuk Kandang

5.       Atau beli di penjual tanaman media yang sudah jadi

6.       Benih sayuran. Beberapa perusahaan benih menjual benih dalam ukuran kecil (small pouch).

Alat :

1.       Gembor

2.       Cangkul

 

Cara Budidaya :

1.       Campurkan tanah halus  dan pupuk kandang  ( Perbandingan Tanah : Pupuk Kandang = 1 : 1)

2.       Masukkan arang  seperempat bagian dari tinggi pot/kaleng

3.       Masukkan campuran tanah dan pupuk kandang kedalam  pot/kaleng susu/ember bekas

4.       Siram dengan air secukupnya (tanah masih remah)

5.       Lubangi  tanah dengan jari tepat ditengah kaleng sedalam  1 – 1,5 cm

6.       Masukkan benih sayuran : 5 -8 biji

7.       Tutup tipis dengan tanah taruh ditempat yang ternaungi.

8.       Tunggu sampai tumbuh dan pindahkan ketempat yang terbuka

9.       Berikan label Nama anak dan tanggal tanamnya

Pemeliharaan :

1.       Siram tiap 2 – 3 hari (apabila tanah terlihat kering)

2.       Setelah tumbuh, Jarangkan benih menjadi  1 – 2 tanaman untuk sawi, selada dan 4-5 tanaman untuk kangkung, bayam.

3.       Umur  10 – 15 hari pupuk dengan mencampurkan 1 sendok teh urea/KNO3 merah dengan 1 liter air. (berikan 200 ml per tanaman menggunakan bekas gelas air mineral)

Buat table pengamatan sederhana sebagai sarana permainan bagi anak  dan biarkan anak mengisi table tersebut ( TK/SD) misal :

NAMA ANAK :

TANGGAL TANAM :

TANGGAL PANEN :

No

Umur

Kegiatan dan Pengamatan

Hasil Pengamatan

Nilai dari orang tua

1

0 Hari

Penanaman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun