Seseorang yang menempatkan diri sebagai korban atau istilahnya playing victim, memang membuat resah
Playing victim sering kali kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Namun, apakah kamu sudah tahu apa arti playing victim? Dilansir dari situs katadata, arti playing victim adalah tindakan melempar kesalahan yang dilakukannya kepada orang lain. Dalam definisi lain, victim mentality atau playing victim artinya sebuah perilaku seseorang yang merasa dirinya sebagai korban dan melakukan kesalahan yang dilakukannya kepada orang lain.
Penyebab Playing Victim
Karena arti playing victim sendiri berkonotasi negatif, tak jarang pelakunya tidak disukai oleh lingkungan sekitar. Adapun ragam faktor mengapa seseorang melakukan playing victim antara lain: pertama, kejadian menyakitkan di masa lalu misalnya pernah menjadi korban pengkhianatan, dapat membuat orang kehilangan rasa percaya sehingga timbullah trauma yang membetuk coping mechanism mereka dalam menghadapi masalah.
Kedua, pelaku playing victim memang memiliki sifat manipulatif. Dengan menyalahkan orang lain dan dengan menempatkan diri sebagai korban, mereka bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan dan juga menarik simpati.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Playing Victim dalam Hubungan dan Cara Mengatasinya
Playing victim itu seperti apa?
Seperti penjelasan sebelumnya bahwa arti playing victim adalah orang yang selalu punya alasan untuk menyalahkan orang lain dan menghindari tanggung jawab. Maka, pelaku playing victim dapat dikatakan orang yang toxic. Â Nah, lalu seperti apa saja sih ciri-ciri playing vitim?
Lepas tangan dari tanggung jawab
Ciri pertama dari pelaku playing vicitm ialah melepaskan tanggung jawab. Biasanya pelaku playing victim takut mengambil tanggung jawab atas tindakan mereka. Pelaku playing victim juga selalu menghindar atas kesalahan yang diperbuatnya.
Tidak memiliki kepercayaan diri yang tinggi
Selajutnya, pelaku playing victim  memiliki kepercayaan diri yang rendah. Mereka juga cenderung dilanda ketakutan saat hendak melakukan sesuatu.