Mohon tunggu...
Lara Aziza putri
Lara Aziza putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam negeri imam Bonjol Padang

Saya mempunyai hobi menulis, dan saya mempunyai cita-cita ingin menjadi dosen

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Jumlah Penduduk, Indeks Pembangunan Manusia dan Pengangguran Terhadap Kemiskinan di Jawa Tengah

30 November 2023   14:28 Diperbarui: 30 November 2023   14:47 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berdasarkan hasil penelitian penulis dalam memenuhi tugas mata kuliah Pratikum Pengembangan Kompetensi Ekonomi dengan dosen pengampu mata kuliah Dr. Anggi Putri Kurniadi, ME dari program studi Ekonomi Syariah UIN Imam Bonjol Padang. Kajian yang dibahas Mengani jumlah penduduk, indeks pembangunan manusia, pengangguran dan kemiskinan di Jawa tengah.

Kemiskinan telah lama menjadi isu sentral dalam pengambilan kebijakan oleh pemerintah. Kemiskinan menjadi topik perdebatan yang sangat menarik di kalangan peneliti dan ekonom dalam forum nasional maupun internasional, meskipun kemiskinan itu sendiri telah ada sejak ratusan tahun yang lalu (Hariadi, n.d.) Kemiskinan selalu menjadi permasalahan yang cukup serius dalam proses peningkatan pembangunan ekonomi. Salah satunya berupa tidak meratanya distribusi pendapatan yang mengakibatkan terjadinya ketimpangan masyarakat mampu dan kurang mampu secara pemenuhan ekonomi (Putong, 2023). 

Kemiskinan di Jawa Tengah menunjukkan proses pembangunan ekonomi yang belum bisa meningkatkan pembangunan atau kesejahteraan masyarakat secara merata (Andhykha et al., 2018). Kemiskinan yang terjadi didorong oleh adanya pertambahan jumlah penduduk, jika pertumbuhan penduduk tidak seimbang, maka kemiskinan akan meningkat (Wulansari et al., 2023).Upaya penanggulangan kemiskinan di Jawa tengah juga dilakukan dengan mengurangi jumlah pengangguran yang termasuk dalam bagian "Grand Strategy" salah satunya yaitu dengan  perluasan kesempatan kerja.

Dilihat dari penelitian pengaruh jumlah penduduk, tingkat inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan kesehatan terhadap kemiskinan di kabupaten malang, memperoleh hasil bahwa secara parsial jumlah penduduk tidak berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan di kabupaten malang. Hal ini dapat dikarenakan komposisi penduduk berdasarkan kelompok umur kabupaten malang termasuk penduduk intermediate yaitu median umur penduduk berada di usia 20-30 tahun. Dengan mayoritas komposisi umur produktif (15-64 tahun), kabupaten malang dalam mendukung pembangunan daerah telah memiliki sumber daya yang cukup potensial (Amadea Salsabilla, 2022).

Pada kajian sebelumnya mengenai pengangguran terbuka yang berpengaruh terhadap kemiskinan pada analisis yang berjudul pengaruh IPM, tingkat pengangguran, dan jumlah penduduk buta huruf terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia periode 2015-2020, memperoleh hasil bahwa koefisien regresi variabel tingkat pengangguran berpengaruh negatif signifikan terhadap kemiskinan di Indonesia secara parsial . Dengan tingginya tingkat pengangguran maka penduduk suatu negara akan sulit mendapatkan pekerjaan sehingga menurunkan tingkat pendapatan masyarakat dan menyebabkan bertambahnya jumlah penduduk miskin di Indonesia (Ipmawan et al., 2022).

Jumlah penduduk meningkat sebesar 1 persen maka kemiskinan di 10 kabupaten di Jawa Tengah akan meningkat sebesar 8.09 persen. Jumlah penduduk adalah sejumlah manusia baik secara individu maupun kelompok yang menempati wilayah atau negara tertentu minimal dalam jangka waktu satu tahun pada saat dilaksanakan pendataan atau sensus penduduk (BPS Provinsi Jawa Tengah 2022) Penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya bahwa Jumlah penduduk mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kemiskinan di Jawa Tengah. Pertumbuhan jumlah penduduk yang tinggi tanpa diimbangi dengan perbaikan kualitas penduduk serta peningkatan sumber daya pangan akan menjadikan kemiskinan semakin meningkat, serta tidak terkendali dan menghambat proses pembangunan ekonomi. (Andhykha et al., 2018)

IPM meningkat sebesar 1 persen maka kemiskinan pada 10 Kabupaten di Jawa Tengah akan turun sebesar -0.45 persen. Indikator IPM merupakan salah satu alat ukur yang dapat digunakan untuk menilai kualitas pembangunan manusia, baik dari sisi dampaknya terhadap kondisi fisik manusia (kesehatan dan kesejahteraan) maupun yang bersifat non-fisik (intelektualitas). Pembangunan yang berdampak pada kondisi fisik masyarakat tercermin dalam angka harapan hidup serta kemampuan daya beli, sedangkan dampak non-fisik dilihat dari kualitas pendidikan masyarakat (Susanti, 2016). Penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya bahwa IPM memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap kemiskinan di Jawa Tengah. Di mana IPM akan berpengaruh terhadap penurunan kemiskinan yang ada. (Andhykha et al., 2018)

Pengangguran Terbuka meningkat sebesar 1 persen maka kemiskinan pada 10 Kabupaten di Jawa Tengah akan meningkat sebesar 0,62 persen. Pengangguran adalah seseorang yang sudah di golongkan dalam angkatan kerja yang secara aktif sedang mencari pekerjaan pada suatu tingkat upah tertentu, tetapi tidak dapat memperoleh pekerjaan yang diinginkannya. Peningkatan pengangguran akan menyebabkan peningkatan kemiskinan dalam jangka panjang, tetapi tidak terlalu berpengaruh dalam jangka pendek. Penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya bahwa pengangguran terbuka berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemiskinan di Jawa Tengah. Di mana semakin tinggi tingkat pengangguran semakin tinggi pula tingkat kemiskinan (Diah Retnowati & Harsuti, 2017).

Dalam penelitian ini didapatkan R2 yang dapat dilihat pada tabel 4 bahwa adalah variabel independen yang terdiri dari jumlah penduduk, IPM, dan pengangguran terbuka dapat menjelaskan perubahan pada variabel dependen yaitu kemiskinan pada 10 Kabupaten di Jawa Tengah sebesar  81.6152 persen dan sisanya sebesar 18.3848 persen dijelaskan oleh variabel lain di luar model yang digunakan.  Juga didapatkan uji t seperti pada tabel 5 bahwa nilai signifikan 0.000000 dengan tingkat kepercayaan 95% atau nilai a=5% (0.05) sehingga 0.000000 < 0.05, yang artinya bahwa variabel independen yang terdiri dari jumlah penduduk, IPM dan pengangguran terbuka signifikan terhadap variabel dependen yaitu kemiskinan pada 10 Kabupaten di Jawa Tengah selama periode 2018-2022.

Dan didapatkan juga uji-t seperti terlihat pada tabel 6.  Jumlah Penduduk mempunyai nilai prob. 0.0000 < 0.05 Artinya: bahwa jumlah penduduk mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kemiskinan pada 10 Kabupaten di Jawa Tengah. IPM mempunyai nilai prob. 0.0036 < 0.05 Artinya: bahwa IPM mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kemiskinan pada 10 Kabupaten di Jawa Tengah. Dan Pengangguran Terbuka mempunyai nilai prob. 0.0000 < 0.05 Artinya: bahwa Pengangguran Terbuka mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kemiskinan pada 10 Kabupaten di Jawa Tengah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun