Tanpa bermaksud memuji setinggi langit dan apalagi takabur, penampilan Garuda Muda (GM) semalam membenam Korsel dengan skor 3-2, adalah jenis pertandingan yg sudah sedemikian lama saya nantikan bisa ditampilkan timnas. Sedemikian lama, berbilang belasan tahun mengharap bisa melihat pertandingan seperti itu.
Mengapa pertandingan semalam begitu istimewa?
Bukan karena hasil skornya, apalagi tim yg dikunyah GM adalah tim sekuat Korsel, sehingga GM lenggang kangkung ke putaran final tahun 2014 di Myanmar, keistimewaan tim GM bisa dilihat dari bbrp hal berikut.
Dalam usia yg masih muda, usia yg masih penuh idealisme utk menapak prestasi mendunia, di tengah kemurnian jiwa dari sosok2 yg baru saja meninggalkan masa "anak baru gede", di tengah kebersihan dan kesucian profil yg belum terkontaminasi oleh faktor eksternal, GM berhasil menunjukkan kemampuan keberanian untuk melawan, keberanian utk pantang mundur dan apalagi menyerah, optimisme merasa yakin bisa menang, kekompakan tim, keuletan dalam mempertahankan bola dan percaya diri untuk berani mengalahkan skill individu lawan, semua itu dibungkus dengan apa yg disebut nyali militansi pertarungan yg tinggi.
Saya tidak menonton pertandingan GM U-19 waktu melawan Philipina dan Laos sehingga tidak bisa mengira akan seperti apa hasil skor waktu akan melawan Korsel, jujur saja awalnya saya pesimis dan memperhitungkan pertandingan akan berakhir seperti pertandingan2 krusial sebelumnya yg sdh dipertontonkan Timnas (senior) - pertandingan anti klimaks, pertandingan yg mengubur harapan. Sudah berapa kali Timnas (senior) hancur secara antiklimask di laga2 penting mereka seperti di final, misalnya?
Tidak terhitung.
Tapi semalam untuk pertama kali menyaksikan GM U-19 main dan menit2 pertama pertandingan melawan Korsel, hati kecil saya langsung berbisik, anak2 muda di GM U-19 akan bisa berbuat sesuatu yg selama ini belasan tahun bangsa pecinta bola Indonesia harapkan, menang dan mengalahkan si raksasa Korea Selatan. They did it guys!! Kegigihan, keuletan, skill yang mendukung, pantang menyerah, merasa bisa dan keberanian itu ... GM sangat layak untuk menang!
Membicarakan GM U-19 sekarang dengan timnas senior2 mereka yg ada sekarang dan timnas bbrp dekade terakhir adalah seperti bicara membandingkan apple segar dan apple keriput busuk. Berlebihankah saya? Saya kira saya punya beberapa alasan bilang begitu.
Sudah demikian banyak sebelumnya timnas memiliki pemain2 muda berbakat dan hebat, tapi sejarah membuktikan semua pemain muda hebat berbakat yg pernah ada sebelumnya itu seperti pepatah mengatakan "layu sebelum berkembang". Pemain2 muda berbakat tersebut kandas dan tenggelam sebelum pernah sekalipun mengharumkan nama bangsa. Begitu pujia2an menghujani pribadi mereka, begitu uang dan dunia fashionista selebritis menghipnotis mereka, begitu banyaknya kepentingan eksternal di luar filosofi sepak bola itu sendiri (politisasi sepakbola) merasuki hidup dan mengusik keseharian mereka, di saat itulah prestasi mereka jalan di tempat dan bahkan terjun ke jurang.
Menghindari perulangan kisah2 kelam dan buram pemain2 berbakat terdahulu, mudah2an kini tidak berlebihan kalau saya berharap pengurus dan tim pelatih tim GM U-19 sekarang "melindungi dan memproteksi" pemain2 GM dari kemungkinan pengaruh buruk yg akan membuat mereka lalai dan terlena sehingga hancur kembali talenta yg sdh dimiliki.
Saya ingin menitip pesan pada pelatih dan pada pecinta timnas GM U-19 di manapun berada, hindari pemain GM dari sisi buruk hal2 berikut:
- jauhkan mereka dari sosok dan dunia selebritis
- jauhkan mereka dari komersialisasi bakat dan talenta yg mereka punya
- jauhkan mereka dari politisasi
- jauhkan mereka dari narkoba
- jauhkan mereka dari puja-puji yg tak pada tempatnya
- belum saatnya mereka ditenggelamkan oleh pundi2 uang yg tanpa perhitungan
- jauhkan mereka dari publisitas yg tak pada tempatnya