Bukan rahasia lagi kalau media mainstream nasional mengikuti jurnalisme yg tidak netral dan berimbang kalau sdh menyangkut FPI. Mau sejuta dan segunung kebaikan yg pernah dilakukan FPI tak akan muncul ke permukaan di media nasional, sebaliknya hanya keburukan sajalah yg membombastis halaman2 surat kabar tipikal sekuler dan liberalis. Kondisi seperti ini jelas tdk kondusif utk FPI mempertahankan eksistensinya, kecuali sudah waktunya FPI bubar lalu melakukan startegi baru mendirikan ormas pencerahan dengan nama misal, Front Pengganyang Prostitusi (FPP), atau Front Pemberangus Miras (FPM), atau Front Pembasmi Narkoba (FPN), ...
Atau supaya disukai kaum alay-alay anak muda bisalah buat ormas yg serius tapi nyentrik seperti Lintas Iman Pro Justice (LIP-Juice), atau Front Untuk Cari Kemashalatan (FUCK) ...
Saya percaya bukan tidak mungkin front2 dengan label non agama yg disebutkan akan menuai simpati rakyat lebih luas, toh apa yg dilakukan juga adalah penyakit masyarakat lintas agama, bukan? Tapi kalau hanya berlabelkan "islam" sudah jelas tidak akan mendapat dukungan dari masyarakat non muslim, walaupun misal memberangus rumah perjudian sesuatu yg dibenarkan dalam doktrin moral agama non muslim. Cuman karena FPI bawa2 nama islam, agama non islam yah jadi surut ke belakang tak mendukung, atau bisa jadi malah memusuhi, seperti yg jadi fakta.
Ormas2 itu jangan pernah sesekali bawa2 agama, soalnya bukankah nama dan tujuan ormas2 yg disebut di atas malah disukai semua agama? Bisa jadi ormas yg terakhir itu akan melebar ke mancanegara sebagai kekuatan baru yg mendunia ... siapa yg tak suka "nge-FUCK" ?? Emang ada? Emang ada anak muda (termasuk pemuda alay-alay) yang gak suka nge-fuck?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H