Dalam upaya menekan dan meminimalisir penyalahgunaan serta peredaran narkoba, Lapas Tulungagung turut serta hadir dalam kegiatan Rapat Koordinasi Kota Tanggap Ancaman Narkoba (KOTAN) yang diadakan oleh BNNK Tulungagung, Rabu, (22/2). Pada kegiatan ini Lapas Tulungagung diwakili oleh Ka. KPLP, Syamsir Alam.
Kota Tanggap Ancaman Narkoba merupakan suatu kebijakan BNN yang mendorong arah berbagai sektor pembangunan di wilayah kabupaten/kota (stakeholder) yang berorientasi pada upaya mengantisipasi, mengadaptasi dan memitigasi ancaman narkoba. Kegiatan rapat koordinasi diikuti oleh 30 orang perwakilan dari unsur APH dan Lembaga Pemerintahan Kab. Tulungagung.
Kegiatan dibuka oleh Sub. Koordinator Seksi P2M, Suroso. Menurut Suroso, kegiatan ini merupakan koordinasi pengembangan dan pembinaan tanggap ancaman narkoba di wilayah Kab. Tulungagung. "Masalah narkoba bukan hanya menjadi tanggung jawab kepolisian atau BNN saja, namun juga permasalahan yang menjadi tanggung jawab seluruh stake holder, termasuk didalamnya yaitu Lapas Tulungagung. Adapun yang menjadi tujuan utama dari program KOTAN ini adalah untuk meningkatkan ketanggapan suatu kabupaten/kota dalam menghadapi ancaman narkoba dengan memperkuat kemampuan antisipasi adaptasi dan mitigasi daerah tersebut," terangnya.
Sementara itu, Ka. KPLP Lapas Tulungagung, Syamsir Alam mengatakan bahwa Lapas akan memobilisasi sumber daya yang dimiliki untuk meningkatkan inteligensi dan integritas sebagai bagian dari abdi negara dalam mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia untuk bersih dari narkoba. "Lapas akan melakukan P4GN untuk wujudkan Lapas Bersinar, salah satu upayanya dengan rutin lakukan inspeksi mendadak (Sidak) di blok hunian oleh kajaran keamanan. Juga dengan menggandeng BNNK Tulungagung dan stakeholder terkait untuk menggelar sidak gabungan," jelas Syamsir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
