SEMARANG -- Memasuki hari keempat pelaksanaan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kemenkumham Jawa Tengah, Kepala Divisi Administrasi, Anton Edward Wardhana, kembali mengeluarkan imbauan tegas kepada seluruh peserta dan panitia terkait pentingnya menjaga integritas seleksi.
Ia menekankan bahwa seluruh proses seleksi dilakukan dengan transparan, bersih, dan bebas dari praktik pungutan liar (pungli) serta tanpa mahar.
"Kami ingin memastikan bahwa pelaksanaan SKD ini berjalan dengan adil dan jujur. Tidak ada toleransi bagi siapapun yang mencoba memanfaatkan kesempatan ini dengan cara yang tidak benar," tegasnya didampingi Kepala Bagian Umum Anton Tri Oktabiono di lokasi tes pada hari keempat, Selasa (22/10).
Selain itu, pihaknya juga mengingatkan kepada peserta untuk waspada terhadap oknum-oknum yang menawarkan bantuan atau menjanjikan kelulusan dengan imbalan uang.
"Saya tegaskan, tidak ada biaya tambahan apapun dalam proses seleksi ini. Jika ada yang menawarkan kelulusan dengan imbalan, itu adalah penipuan," tambahnya.
Imbauan ini disampaikan seiring dengan meningkatnya kekhawatiran publik terhadap praktik kecurangan yang bisa mencederai integritas pelaksanaan seleksi CPNS.
Dalam rangka menjaga kepercayaan publik, Kemenkumham Jateng terus memperkuat pengawasan di setiap tahapan seleksi.
Setiap bentuk pelanggaran, baik dari peserta maupun panitia, akan ditindak tegas sesuai dengan aturan yang berlaku.
Dengan transparansi dan komitmen kuat dalam memberantas pungli, Kemenkumham Jateng berharap bisa melahirkan aparatur sipil negara yang berkualitas, berintegritas, dan siap melayani masyarakat dengan profesionalisme tinggi.
Pelaksanaan SKD CPNS Kemenkumham Jateng hari keempat berlangsung dengan sukses, diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai wilayah di Jawa Tengah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H