Mohon tunggu...
lapassragen
lapassragen Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Lembaga Pemasyarakatan kelas IIA Sragen

Merupakan Blog khusus Humas Lembaga pemasyarakatan Kelas IIA Sragen

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar

Support Pendaftaran Paten di Perguruan Tinggi, DJKI Gelar Edukasi Paten Drafting

25 Juni 2024   12:45 Diperbarui: 25 Juni 2024   13:00 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SURAKARTA - Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) bersama Universitas Muhammadiyah Surakarta menginisiasi kegiatan Edukasi Paten Drafting bagi Civitas Akademika Perguruan Tinggi Muhammadiyah/Aisyiyah dari berbagai daerah.

Edukasi Paten Drafting merupakan pelatihan penyusunan draf spesifikasi Paten yang bertujuan untuk membekali peseta dengan kemampuan menyusun dokumen spesifikasi paten sesuai ketentuan yang berlaku dan siap diajukan permohonannya ke DJKI.

Outcomenya, manual penyusunan Paten akan membantu penemu dan penasihat mereka (inventor) memperoleh keterampilan teknis yang diperlukan untuk mempersiapkan dan mengajukan permohonan Paten yang dirancang dengan baik. Meliputi teori dan praktik, manual ini membawa pengguna melalui proses persiapan, penyusunan, pengajuan, perubahan dan penuntutan permohonan paten. Penyusunan klaim dan deskripsi dijelaskan secara rinci, disertai tips dan ilustrasi.

Kegiatan yang terpusat di Edutorium KH. Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Surakarta itu dibuka oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah,Tejo Harwanto, Senin (24/06).

Tejo dalam sambutannya mengatakan, konsep Hak Kekayaan Intelektual kepemilikannya bukan terhadap barangnya melainkan terhadap hasil kemampuan intelektual manusianya.

"Diantaranya berupa ide yang sudah dituangkan dalam bentuk karya nyata," terang Tejo.

"Dan ruang lingkup Kekayaan Intelektual itu sangat luas. Bisa berupa Paten, Merek, Hak Cipta, Desain Industri, Indikasi Geografis dan lain sebagainya," tambahnya.

Kekayaan Intelektual yang telah didaftarkan, ungkap Tejo, akan menambah value suatu barang atau ide.

"Hasil inovasi dan kreativitas akan mendapatkan nilai tambah, value dan pengakuan apabila sudah terdaftar atau tercatat sebagai sebuah Kekayaan Intelektual," sambungnya.

Berbasis data yang dikeluarkan World Intellectual Property Organization (WIFO), Tejo menerangkan, Negara Indonesia masih tertinggal dari beberapa negara lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun