Sragen - Sabtu (09/12/2023), Perpustakaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Sragen bisa menjadi sahabat sekaligus tempat favorit bagi warga binaan untuk mengisi waktu selama menjalani pembinaan di Lapas. Perpustakaan menjadi tempat ternyaman untuk mendapatkan ilmu pengetahuan  dan informasi sekaligus menjadi hiburan gratis, dari berbagai koleksi buku-buku yang dimiliki.
Petugas perpustakaan Supardi mengatakan, bahwa Perpustakaan Lapas Kelas IIA Sragen memiliki koleksi buku-buku yang cukup dan beragam, mulai dari buku-buku religius keagamaan, buku motivasi, olahraga, peternakan, pertanian, perkebunan, novel hingga majalah.
"Kita juga menyediakan meja baca dan taman baca diluar perpustakaan yang nyaman untuk mereka dapat membaca dengan rileks dan santai, sehingga perpustakaan selalu relatif ramai dikunjungi dan ada aktifitas membaca maupun peminjaman buku setiap harinya," jelasnya. Lebih jauh dikatakannya, jadwal pelayanan perpustakaan dan peminjaman buku adalah setiap harinya dari hari Senin s/d Sabtu, mulai dari pukul 09.00 WIB s/d 10.00 WIB.
Salah seorang warga binaan yang tidak pernah absen membaca dan meminjam buku Cornilius mengungkapkan, bahwa dirinya sangat suka sekali membaca. Kebiasaan membaca sudah dimiliki ketika dirinya masih berada di luar Lapas dan kebiasaan baik tersebut masih terbawa-bawa hingga sekarang ini.
"Saya aslinya suka membaca, sehingga saat berada di sini, banyak waktu saya gunakan untuk membaca segala jenis buku-buku yang ada di perpustkaan. Membaca buku sendiri sangat bagus dan membantu untuk menambah wawasan pengetahuan sehingga walaupun masih menjalani masa pidana saya tetap bisa belajar dan mengetahui situasi dan perkembangan terkini, dan saat berada di Lapas, saya memiliki keterbatasan untuk bisa mengakses informasi, oleh karena itu keberadaan perpustakaan ini adalah salah satu jawaban atas keterbatasan tersebut.", ujarnya warga binaan pidana pasal Perlindungan Anakdengan vonis 10 (sepuluh) tahun ini dengan senang.
Di tempat terpisah, Kepala Lapas Kelas IIA Sragen Tunggul Buono mengatakan, bahwa penyediaan buku-buku bacaan pada Lapas adalah sebagai salah satu upaya pemenuhan hak-hak bagi warga binaan, sehingga mereka terus dapat menambah ilmu pengetahuan melalui buku-buku yang ada meskipun warga binaan sedang menjalani masa pidana hukuman, namun mereka tetap dapat melihat dunila luar melalui membaca dan belajar dari buku-buku yang telah disediakan.
"Ini merupakan bentuk upaya pemenuhan hak-hak yang kita berikan kepada warga binaan untuk mereka tetap dapat menimba ilmu pengetahuan dan mendapatkan informasi terkini meskipun mereka sedang di dalam Lapas yaitu dengan giat membaca buku," ucap Tunggul Buono
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H