Lapas Sekayu kembali melakukan panen sawi pakcoy yang ditanam secara hidroponik, Selasa (14/01/2024).
Hal ini merupakan bagian dari upaya Lapas Sekayu, untuk meningkatkan ketahanan pangan, dan memberikan keterampilan kepada warga binaan.
Kalapas Sekayu, Yosef Leonard Sihombing mengatakan, teknologi hidroponik yang diterapkan dalam budidaya sawi pakcoy ini bertujuan untuk memaksimalkan penggunaan ruang yang terbatas di dalam Lapas, sekaligus mengajarkan teknik pertanian modern kepada warga binaan.
"Dengan hidroponik, meskipun lahan terbatas, kita tetap bisa menghasilkan produk yang berkualitas. Selain itu, program ini memberi peluang bagi warga binaan, untuk belajar bertani dengan cara yang lebih efisien dan ramah lingkungan," kata Yosef.
Proses hidroponik yang diterapkan di Lapas Sekayu menggunakan sistem tanam dengan media air dan nutrisi yang disalurkan secara langsung ke akar tanaman, sehingga lebih hemat air, dan cocok untuk daerah dengan lahan terbatas. Hal ini juga meminimalkan penggunaan pestisida, menghasilkan sayuran yang lebih sehat dan aman untuk dikonsumsi.
Panen perdana sawi pakcoy yang dikelola secara hidroponik ini melibatkan sejumlah warga binaan yang telah mendapatkan pelatihan tentang teknik pertanian hidroponik. Salah satu warga binaan, Tedi, mengungkapkan kebanggaannya setelah terlibat dalam program ini.
"Saya merasa sangat senang bisa belajar tentang hidroponik. Ini adalah keterampilan baru yang sangat berguna, dan saya juga merasa lebih produktif selama berada di Lapas," kata Tedi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H