Purwakarta -- Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIBPurwakarta Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (KanwilKemenkumham) Jawa Barat berkomitmen penuh dalam mengupayakan pemahaman moderatterhadap dua narapidana terorisme (napiter) yang ada di Lapas Purwakarta, yaknidengan melaksanakan program deradikalisasi, Kamis 03 Oktober 2024 di ruangpertemuan Lapas Purwakarta.
Â
Dalam kegiatan ini, Lapas Purwakarta menggandeng MajelisUlama Indonesia (MUI) Kabupaten Purwakarta dalam hal ini diwakili oleh K.H.Ridwan Syah Alam Fatah selaku Ketua Bidang Dakwah Majelis Ulama Indonesia KabupatenPurwakarta berdasarkan surat Tugas Ketua MUI Nomor 44/07/MUI-PWK/X/2024 tanggal02 Oktober 2024.
Â
Kedua napiter berinisial MJ dan D yang didampingi KepalaSeksi Bimbingan Narapidana/Anak Didik Dan Kegiatan Kerja, Juan Hezron AllaroPasaribu bersama Kepala Seksi Administrasi Keamanan Dan Ketertiban, IrvanFahrudin. Tidak ketinggalan, Kepala Sub Seksi Registrasi Dan BimbinganKemasyarakatan, Yedy Nurdiansyah didampingi Kepala Sub Seksi Keamanan, DikriPhilos Lismana serta Wali Napiter, Rudi Gunawan.
Kegiatan diawali sambutan dan dilanjutkan perkenalan yangdipandu oleh wali napiter Lapas Purwakarta. Selanjutnya kegiatan dilanjutkandengan pemberian materi dan diskusi oleh K.H. Ridwan Syah Alam Fatah.
Â
Kepala Lapas Purwakarta, Tutut Prasetyo melalui Kepala SubSeksi Registrasi Dan Bimbingan Kemasyarakatan, Yedy Nurdiansyah mengatakanbahwa deradikalisasi yang dilakukan Lapas Purwakarta memang terus dioptimalkankarena program deradikalisasi harus selalu dinamis dan berkelanjutan karena untukmengubah pemikiran seseorang menjadi moderat bukanlah perihal sederhana.
"Untuk itulah kami selalu mnejalin komunikasi dan sinergitas dengan pihak yangberkompeten serta berkesinambungan dalam hal deradikalisasi napiter," ujarYedy.
Â
Â
Yedy mneambahkan, Lapas Purwakarta terus berkomitmen untukkesuksesan program deradikalisasi melalui pembaruan profil Napiter secarateratur. Keterlibatan dan dedikasi para wali napiter adalah langkah pentingdalam mencapai tujuan rehabilitasi yang lebih baik untuk narapidana teroris.
Â
Â
"Kami terus aktif terlibat dalam diskusi, berbagipengalaman, dan mengajukan pertanyaan terkait implementasi programderadikalisasi dalam berbagai pertemuan, seminar hingga rapat koordinasi lintassektoral. Disini kami tentu mendapatkan informasi tentang peran kunci dalammemantau dan mengawasi Napiter, serta mengidentifikasi tindakan preventif untukmengatasi potensi risiko yang ada dalam pelaksaan progam deradikalisasi,"pungkas Yedy.
Â
Â
(Tim Humas Lapas Purwakarta)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H