Purwakarta -- Lembaga Pemasyarakatan(Lapas) Kelas IIB Purwakarta Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak AsasiManusia (Kemenkumham) Jawa Barat kembali menyambut rombongan dari Lapas Kelas ISukamiskin dan PT. MSL (Mitra Sejati Laksana) dalam rangka kegiatan "Audiensidan Pemenuhan Pekerja Warga Binaan Pembinaan Kemandirian Tahap III" yangdilaksanakan di Aula Serbaguna Dr, Sahardjo Lapas Purwakarta, Kamis 20 Juni2024.
Kegiatan ini merupakan tindaklanjut dari kerjasama Lapas Kelas I Sukamiskin dan PT. MSL yang berangkat dari penandatanganankesepakatan (MoU) antara Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Barat dengan HimpunanPengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi Jawa Barat tentang KerjasamaKemitraan Program Pembinaan Kemandirian Konveksi pada tahun 2023 lalu. PelaksanaHarian Kepala Lapas (Plh. Kalapas) Purwakarta, Sayono dalam sambutannya menyampaikanbahwa kegiatan kali ini adalah rangkaian kegiatan serupa yang sebelumnya pernahdigelar pada 30 April 2024 lalu yang mana bertujuan untuk menyaring tenagakerja dari warga binaan yang memiliki kemampuan dan minat di bidang konveksiyang kemudian bisa diaplikasikan dalam produksi kelambu di Lapas Kelas ISukamiskin.
"Disamping penjaringan tenaga kerja warga binaan yang produktif di bidang konveksi, kegiatan ini juga tentu punya manfaat besar bagi warga binaan yang lulus seleksi. Baik dari aspek pengembangan diri, kemandirian hingga peningkatan kompetensi kerja. Pada kegiatan kemarin, ada lima perwakilan dari Lapas Purwakarta." ujarnya.
Sementara itu Kasubsi KegiatanKerja Lapas Purwakarta, Ahmaludin dalam sambutannya menjelaskan beberapakriteria rekrutmen penjahit dan obras seperti calon pekerja adalah warga binaanyang sisa pidananya paling cepat 2 tahun, tidak memiliki catatan register F dansehat jasmani.
"Selain itu pekerja warga binaanjuga harus sanggup memenuhi target yang telah ditetapkan PT. MSL, tentu hal inidibutuhkan warga binaan yang tidak hanya terampil namun juga disiplin." ujarAhmaludin.
Pihaknya juga mengutarakan rasaterima kasihnya karena dalam kesempatan ini pula pihaknya mendapatkan bantuanberupa dua unit mesin jahit. Ia berharap dengan adanya tambahan mesin jahit inibisa menjadi dorongan serta motivasi yang baik bagi warga binaan di LapasPurwakarta yang ingin mengembangkan minat dan kompetensinya di bidang konveksi.
Terakhir, Kasi Bimbingan Kerja Lapas Kelas I Sukamiskin yakni M. Erwin Firdaus Hakim menegaskan bahwa dalam kegiatan kali ini pihaknya bersama PT. MSL tetap menjaga kualitas penilaian kinerja dalam asesment atau praktik warga binaan menggunakan mesin jahit secara langsung. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan produksi. Terlebih dalam produksi pembuatan kelambu ini disediakan mesin jahit sekitar 160 unit dan mesin obras 20 unit dengan jumlah tenaga kerja idealnya adalah 160 orang untuk penjahit, 6 orang untuk pengemasan dan 4 orang untuk laundry.
"Diharapkan dengan hal ini bisamendorong peningkatan tenaga kerja warga binaan yang terampil dan mandiri,menghasilkan produk berkualitas yang mampu bersaing dengan mengutamakan potensilokal dan menghasilkan emasukan bagi negara berupa PNBP disamping pemasukanpula bagi pekerja warga binaan untuk keluarganya," pungkasnya.Â
Â
(Tim Humas Lapas Purwakarta)
