Membangun Keterampilan di Balik Jeruji Melalui Pelatihan Menjahit

Di tengah proses pembinaan yang dijalani oleh warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA Jakarta, kegiatan pelatihan menjahit menjadi salah satu program yang sangat bermanfaat untuk diikuti. Lapas Perempuan Kelas IIA Jakarta bekerja sama dengan Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Jakarta Barat menggelar pelatihan menjahit yang dilaksanakan selama 20 hari kerja dan diikuti oleh 10 warga binaan.

Melalui program ini, para warga binaan tidak hanya mendapatkan keterampilan baru, tetapi juga kesempatan untuk memperbaiki diri dan mempersiapkan masa depan setelah menjalani masa pidana. Kegiatan ini menjadi sarana untuk meningkatkan keterampilan, membangun rasa percaya diri, dan mempersiapkan mereka untuk kembali ke masyarakat.

Pelatihan menjahit ini dirancang untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pelatihan ini, peserta diajarkan berbagai teknik menjahit, mulai dari dasar hingga tingkat lanjut. Dengan bimbingan instruktur yang berpengalaman, para peserta diajarkan cara menggunakan mesin jahit, memilih bahan yang tepat, serta teknik menjahit yang baik dan benar.

"Salah satu manfaat utama dari mengikuti pelatihan menjahit adalah peningkatan keterampilan yang dapat meningkatkan daya saing para warga binaan di dunia kerja. Dalam era yang semakin kompetitif ini, memiliki keterampilan khusus seperti menjahit dapat menjadi nilai tambah yang signifikan," tutur Kepala Lapas, Ike Rahmawati.

Melalui kerja sama antara Lapas Perempuan Jakarta dan PPKD Jakarta Barat, diharapkan kegiatan serupa dapat terus dilanjutkan dan diperluas. Program pelatihan keterampilan ini sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung rehabilitasi dan reintegrasi sosial para warga binaan.