Mohon tunggu...
Lapas Kelas III Pagar Alam
Lapas Kelas III Pagar Alam Mohon Tunggu... Operator - PNS

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Kopi Lapaga: Kreativitas dan Pembinaan Cita Rasa di Lapas Pagar Alam

3 Oktober 2024   13:56 Diperbarui: 3 Oktober 2024   14:01 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagar Alam -- Pojok Kopi Lapaga menjadi sorotan sebagai produk unggulan yang dihasilkan dari Rumah Produksi Kopi Lapas Kelas III Pagar Alam Kanwil Kemenkumham Sumsel. Mengusung konsep pemberdayaan, kegiatan ini melibatkan warga binaan sebagai pekerja di setiap tahap produksi kopi, mulai dari pemilihan biji kopi hingga proses roasting, grinding, dan pengemasan yang menarik.

Hariyanto, Kasubsi Pembinaan di Lapas Pagar Alam, menjelaskan bahwa kualitas produk sangat bergantung pada proses yang dilakukan. "Kami percaya bahwa dengan proses yang baik, akan dihasilkan kopi yang berkualitas. Proses produksi kami diawasi langsung oleh petugas dan petugas kami telah mendapatkan sertifikat penyuluh keamanan pangan. Ini memastikan bahwa kopi yang kami hasilkan aman dan berkualitas," jelas Hariyanto.

Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Kalapas Pagar Alam, Muhammad Rolan. Muhammad Rolan menekankan bahwa inisiatif seperti Kopi Lapaga adalah langkah penting dalam proses pembinaan warga binaan. "Kami ingin memberikan keterampilan yang bermanfaat bagi mereka. Dengan demikian, setelah mereka bebas, mereka tidak hanya memiliki bekal ilmu, tetapi juga pengalaman kerja yang dapat membantu mereka beradaptasi kembali ke masyarakat," katanya.

Kopi Lapaga tidak hanya bertujuan untuk menciptakan produk berkualitas, tetapi juga untuk menciptakan perubahan positif. Melalui program ini, warga binaan diajarkan tentang pemilihan biji kopi, teknik pemanggangan, hingga cara memasarkan produk. Hal ini tidak hanya memberikan mereka keterampilan baru, tetapi juga membangun rasa percaya diri dan harapan untuk masa depan yang lebih baik.

Rolan juga menyampaikan harapannya agar Kopi Lapaga dapat dikenal luas, tidak hanya di Pagar Alam, tetapi juga di seluruh Indonesia, termasuk di Lapas-lapas lain. "Kami ingin Kopi Lapaga menjadi simbol keberhasilan pembinaan dan bukti bahwa setiap individu memiliki potensi untuk berubah dan berkontribusi positif kepada masyarakat," ungkapnya.

Kopi Lapaga kini telah dipasarkan melalui berbagai saluran, termasuk e-commerce seperti Shopee, akun Instagram, serta secara langsung kepada petugas dan warga sekitar Pagar Alam. Dengan strategi pemasaran yang luas, mereka berharap dapat menjangkau lebih banyak konsumen dan meningkatkan kesadaran tentang produk ini.

Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk memproduksi kopi berkualitas, tetapi juga untuk memberikan keterampilan yang berharga bagi warga binaan. Melalui proses pembelajaran yang melibatkan semua aspek produksi kopi, mereka dibekali dengan pengalaman yang dapat membantu mereka beradaptasi saat kembali ke masyarakat.

Dengan harapan yang besar untuk memperluas jangkauan dan dikenal di berbagai daerah, Pojok Kopi Lapaga siap menjadi simbol keberhasilan dalam pembinaan di Lapas. Melalui produk kopi ini, mereka menunjukkan bahwa setiap individu memiliki potensi untuk berubah dan berkontribusi positif, meskipun dalam situasi yang terbatas.

#Kemenkumham

#KemenkumhamSumsel

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun