Pagar Alam -- Jajaran Petugas Pemasyarakatan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Pagar Alam Kanwil Kemenkumham Sumatera Selatan melaksanakan upacara peringatan Hari Pahlawan Ke-78 bertempat di lapangan Lapas Pagar Alam, Jum'at (10/11). Kompak mengenakan pakaian PDH Putih, pejabat struktural serta para pegawai secara khitmat mengikuti jalannya upacara.
Selaku Inspektur Upacara, Kepala Lapas Pagar Alam, Muhammad Rolan, membacakan amanat Menteri Sosial Republik Indonesia, Tri Rismaharini, yang mengangkat tema 'Semangat Pahlawan untuk Masa Depan Bangsa dalam Memerangi Kemiskinan dan Kebodohan'. Tema ini diangkat melalui renungan yang mendalam untuk menjawab ancaman penjajahan modern yang kian nyata. Mengingat kita merupakan pasar yang besar dan dikaruniai begitu banyak sumber daya alam yang luar biasa seperti tanah yang subur, hasil laut yang melimpah, kandungan bumi yang menyimpan beragam mineral.
Membacakan sambutan Mensos, Inspektur Upacara, Muhammad Rolan mengatakan bahwa tantangan yang sesungguhnya bagi generasi penerus adalah untuk mengelola kekayaan alam dan juga potensi penduduk Indonesia bagi kejayaan Bangsa dan Negara. Ancaman dan tantangan ini akan kita taklukkan berbekal semangat yang sama seperti dicontohkan para pejuang 10 November 1945.
"Tidak mudah memang, tapi pasti bisa. Karena Pahlawan Bangsa telah mengajarkan kita nilai-nilai perjuangan. Nilai yang jika kita ikuti niscaya membawa jejak kemenangan," Ucap Muhammad Rolan dalam membacakan amanat Mensos.
Dalam sambutan Mensos tersebut juga disampaikan juga bagaimana para pahlawan yang hanya berbekal bambu runcing, dalam Pertempuran 10 November menghadapi musuh yang merupakan Pemenang Perang Dunia dengan persenjataan terbaiknya. Rakyat bergandeng tangan dengan para Tokoh Masyarakat dan Pemuka Agama berikut pengikutnya, bersama laskar-laskar pemuda dan pejuang dari seantero Nusantara, semuanya melebur menjadi satu. Merdeka atau Mati!
"Para Pahlawan telah mengajarkan kepada kita bahwa: kita bukan bangsa pecundang. Kita tidak akan pernah rela untuk bersimpuh dan menyerah kalah. Sebesar apapun ancaman dan tantangan akan kita hadapi. Dengan tangan mengepal dan dada menggelora," lanjut Muhammad Rolan membacakan amanat Mensos.
Lebih lanjut dalam sambutan tersebut disampaikan agar menjadikan semangat para pahlawan dalam membangun bangsa. Semangat yang berasal dari nilai perjuangan Pahlawan Bangsa di tahun 1945, yang membawa kita menolak kalah dan menyerah pada keadaan. Semangat yang menyatukan kita dalam upaya mewujudkan kehidupan kebangsaan yang bersatu, berdaulat, adil dan Makmur, serta memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa dalam mewujudkan masa depan yang lebih baik.
M. Rolan juga menyampaikan sambutan Mensos bahwa disisi lain, perkembangan teknologi terkini dan arus informasi yang semakin cepat menjadi poin tambahan bagi para pemuda selaku gerasi milenial. "Kita perlu bertanya apakah artificial intelligence telah digunakan optimal secara masif, mengimbangi percepatan dan perubahan ini saja sudah cukup membuat kewalahan. Pada intinya, penguasaan oleh pemuda terhadap teknologi dan informasi serta literasi digital menjadi sesuatu yang harus diseriusi", Ungkapnya.
"Bersama kita bangun usaha dan ekonomi kerakyatan yang akan menjadikan Indonesia tumbuh menjadi negara yang makin maju, makin sejahtera. Selamat Hari Pahlawan tahun 2023. Marilah kita panjatkan doa bagi para Pahlawan yang telah gugur mendahului kita.", ungkap Muhammad Rolan mengakhiri pembacaan amanat Mensos.