Sigli - Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Kota Bakti Kementerian Hukum dan HAM Aceh menggelar kegiatan kenduri dan tausiah dalam rangka memperingati mauled Nabi Muhammad , Kamis (16/11/2023) diikuti oleh ratusan warga binaan dan petugas Lapas Kota Bakti serta dihadiri Forkopimcam Kecamatan Sakti, Kepala Rutan Sigli, pegawai Lapas Perempuan Sigli dan pegawai Pengadilan Negeri Sigli.
Kegiatan peringatan maulid nabi dilaksanakan di Masjid Ar-Rayyan Lapas Kota Bakti dengan menghadirkan Waled Nu Tungkop guna memberikan tausiah mengenang perjuangan Rasulullah .
Kegiatan diawali dengan pembacaan ayat Al-Quran yang dilanjutkan dengan pembacaan barzanji yang dipandu oleh warga binaan Lapas Kota Bakti. Acara dilanjutkan dengan sambutan Kepala Lapas Kelas IIB Kota Bakti Arip Herdian. Dalam sambutannya Kalapas menyampaikan ucapan terima kasih atas Waled Nu Tungkop yang telah berkenan hadir ke Lapas Kota Bakti untuk memberikan tausiah, kepada tamu undangan yang hadir dan kepada seluruh panitia maulid Lapas Kota Bakti atas terselenggaranya acara ini dengan lancar, tertib dan aman.
"Peringatan maulid Nabi Muhammad SAW ini bertujuan sebagai sarana silaturahmi antar petugas dengan seluruh warga binaan Lapas Kota Bakti serta kiranya petugas dan warga binaan dapat meneladani sikap perilaku Nabi Muhamamad sehingga mempertebal rasa cinta kita kepada Rasulullah," ungkap Arip.
Setelah itu dilanjutkan dengan pemberian santunan kepada anak yatim yang tinggal di daerah sekitar Desa Pasar Kota Bakti berupa bingkisan kepada anak yatim dimulai dari Kalapas dan Waled Nu.
Di puncak acara peringatan, dalam ceramahnya Waled Nu, mengajak seluruh warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lapas Kota Bakti untuk meneladani sifat Rasulullah melalui kegiatan Peringatan Maulid Nabi Muhammad . Dan memanfaatkan waktu selama berada dalam Lembaga pemasyarakatan sebagai momentum untuk berhijrah dengan taubatan nasuha.
"Peringatan Maulid Nabi ini tidak hanya sekedar peringatan seremoni semata namun kita sebagai umat Rasullullah untuk bisa memasukkan sifat-sifatnya ke dalam hati kita sehingga muncul kecintaan dan loyalitas untuk meneladani baginda Rasulullah tidak hanya pada ucapan," ujar Waled Nu.