Wonogiri - Untuk memastikan kesehatan serta pemenuhan gizi warga binaan selama bulan suci Ramadan, Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Wonogiri menyediakan tambahan makanan atau extra fooding saat berbuka puasa. Program ini menjadi wujud kepedulian sekaligus penerapan kebijakan pemenuhan gizi sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Nomor 1 Tahun 2025 tentang Pedoman Penyelenggaraan Makanan di Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan.
Kepala Lapas Wonogiri, Siswarno, menyatakan bahwa kebijakan ini diambil untuk memastikan seluruh warga binaan mendapatkan asupan gizi yang cukup selama menjalani ibadah puasa. "Kami ingin memastikan bahwa warga binaan tetap sehat dan memiliki energi yang cukup untuk menjalankan aktivitas selama Ramadan. Extra fooding ini diharapkan bisa memberikan tambahan asupan gizi yang lebih baik," ujarnya.
Program extra fooding ini mencakup tambahan menu makanan yang lebih bergizi dan tambahan kalori sebesar 200 kkal per hari, sesuai dengan standar gizi yang telah diatur dalam regulasi. Menu yang disajikan pun disesuaikan agar tetap bernutrisi dan bervariasi, sehingga dapat menunjang kesehatan para warga binaan selama Ramadan.
Kebijakan ini disambut baik oleh warga binaan, yang merasa terbantu dengan adanya extra fooding. "Dengan tambahan makanan ini, kami merasa lebih kuat dan bisa lebih khusyuk menjalankan ibadah puasa," ujar salah satu warga binaan.
Dengan adanya program ini, diharapkan kesehatan dan kesejahteraan warga binaan selama Ramadan tetap terjaga, serta memberikan mereka kenyamanan dalam menjalankan ibadah di dalam Lapas Wonogiri.
Kontributor Humas Lapas Wonogiri
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
