Lapas Wahai untuk merasakan damai natal yang 'melintasi tembok' melalui virtual worship atau ibadah secara virtual  pada Senin (30/12).
Wahai, INFO_PASÂ - Meskipun sementara menjalani masa pidana, tidak menjadi aral bagi Warga BinaanMengusung tema "Dari Bethlehem Damai Sejahtera Bagi Dunia", Virtual Worship yang melibatkan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), Rumah Tahanan (Rutan), dan Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) seluruh Indonesia itu digelar atas kerjasama Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dengan Sungai Kehidupan Ministry, dan diikuti oleh 8 (delapan) warga binaan Lapas Wahai di Gereja Ebenhaezer Lapas serta didampingi langsung oleh Kepala Sub Seksi (Kasubsi) Pembinaan, Merpaty S. Mouw beserta staf, Rince Souhaly.
Perayaan Natal Virtual yang dipimpin oleh Pastor Daniel Alexander sebagai Pembicara Utama itu memberikan pesan Natal mendalam bagi ribuan warga binaan kristen seluruh Indonesia. Dalam khotbahnya, ia mengatakan warga binaan yang ada didalam Lapas juga adalah manusia yang punya kelemahan dan keterbatasan sehingga dosa dan rasa bersalah harus dihapus dengan berdamai. "Damai sejahtera dari Bethlehem adalah damai yang melampaui segala situasi, batas dan tembok. Mari kita jadikan momen ini sebagai kesempatan untuk mendamaikan hati kita dengan Tuhan dan sesama."
Sementara itu, usai ibadah, Merpaty menyampaikan apresiasinya atas terlaksananya program pembinaan kerohanian kristen tersebut di Lapas Wahai. "Kami percaya bahwa pembinaan rohani seperti ini dapat menjadi salah satu jalan untuk mengubah cara pandang dan perilaku warga binaan. Melalui perayaan Natal ini, kami ingin menanamkan pesan kasih, damai natal dan pengharapan yang dapat membangun kehidupan mereka ke depan," ujar Merpaty.
Salah satu warga binaan, RR, yang mengikuti perayaan tersebut, turut mengungkapkan rasa harunya. "Saya merasa sangat bersyukur bisa merayakan Natal dengan pihak luar secara virtual meskipun berada disini. Pesan yang disampaikan menguatkan hati saya untuk menjadi pribadi yang lebih baik kedepannya," ungkapnya.
Acara tersebut diakhiri dengan momen spesial pemberian bingkisan Natal kepada delapan warga binaan, yang diserahkan langsung oleh Kasubsi beserta Staf. "Kami melihat kebahagiaan dan sukacita di wajah warga binaan. Semangat kasih dan kepedulian yang terasa dalam acara ini mencerminkan bahwa perayaan Natal bukan sekadar tradisi, melainkan juga momen untuk mempererat kebersamaan dan membawa harapan baru. Kami berharap bingkisan ini menjadi simbol kasih dan kepedulian kami kepada warga binaan. Kami ingin mereka tahu bahwa mereka tidak dilupakan," ungkap Rince.
Kontributor : Lapas Wahai
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H