Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai, Tersih Victor Noya, yang diundang mengikuti Aksi Penanaman Mangrove di Pantai Wahai pada Sabtu (09/11). Menurut Kalapas, giat tersebut merupakan wujud nyata kepedulian lingkungan oleh masyarakat.
Wahai, INFO_PASÂ -- Hari Pahlawan 10 November yang akan diperingati secara Nasional, menjadi momen spesial lewat Kepala Lembaga"Kami menyampaikan terima kasih karena telah dilibatkan dalam kegiatan ini sebagai bentuk partisipasi jajaran kami terhadap lingkungan pantai karena jarak Lapas Wahai juga tak jauh dari pantai, " kata Kalapas.
Menurutnya, penanaman pohon mangrove bertujuan untuk memperkuat ekosistem pesisir dan mengurangi risiko abrasi pantai yang kerap terjadi di wilayah Wahai dan sekitarnya. "Selain sebagai langkah nyata dalam melestarikan alam, kegiatan ini juga merupakan bagian dari komitmen Lapas Wahai agar lebih peduli terhadap lingkungan sekitar", sambungnya.
Ia menyampaikan bahwa aksi penanaman mangrove ini merupakan wujud mencintai Sang Pencipta atas alam ciptaan-Nya dengan menjadi pahlawan atas lingkungan. "Jadi makna hari pahlawan bukan hanya mengenang perjuangan para pahlawan di masa lalu, tapi bagaimana kita harus menjadi pahlawan di masa depan dengan melakukan aksi penanaman pohon mangrove untuk keselamatan generasi mendatang", jelasnya.
Penanaman mangrove yang dilakukan oleh beberapa stakeholder di Wahai, tambahnya, bukan hanya sebagai simbol tetapi sebagai upaya nyata untuk memberikan kontribusi terhadap keberlanjutan alam di wilayah Kecamatan Seram Utara itu.
Sementara itu, Ketua Panitia Majelis Pembimbing Gugus Depan, Rusli Salating, mengapresiasi antusiasme Kalapas Wahai dan seluruh undangan yang berpartisipasi dalam penanaman mangrove itu. Menurutnya, aksi sederhana ini memiliki dampak besar jika dilakukan secara berkesinambungan dan melibatkan berbagai elemen masyarakat.
"Penanaman mangrove memiliki manfaat jangka panjang dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut. Kami sangat bersyukur atas dukungan dari pihak Lapas Wahai, terutama Bapak Kalapas yang langsung terjun ikut menanam mangrove bersama kami. Ini menunjukkan bahwa kolaborasi kita untuk lingkungan dan masyarakat semakin kuat dan tidak hanya dalam pembinaan bagi warga binaan," ujar Rusli.
Rusli  berharap kegiatan tersebut akan menjadi contoh bagi institusi lainnya untuk turut serta dalam pelestarian lingkungan, khususnya di kawasan pesisir. "Dengan semakin banyaknya pohon mangrove yang ditanam, wilayah pesisir Wahai diharapkan akan terhindar dari abrasi, menjadi lebih hijau serta terlindungi dari dampak perubahan iklim di masa mendatang", tutupnya.
Kontributor Lapas Wahai
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H