Mohon tunggu...
Humas Lapaskas
Humas Lapaskas Mohon Tunggu... Editor - Aktual dan terpercaya

Hobi saya suka membuat rilis berita di media sosial

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Hirup Udara Bebas, WBP Lapas Rangkasbitung Ungkapan Hikmah Ramadan

21 April 2021   23:50 Diperbarui: 22 April 2021   00:18 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Rangkasbitung, Bulan Ramadhan tidak menjadi alasan bagi pegawai Lapas Kelas III Rangkasbitung untuk tidak menjalankan tugas dan kewajibannya, karena itu Lapas Rangkasbitung membebaskan atau mengeluarkan Satu (1) Orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Rangkasbitung melalui program asimilasi di rumah, selasa (20/04).

Mereka yang telah memenuhi persyaratan asimilasi sesuai Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 32 Tahun 2020 dapat menjalani sisa pidananya di rumah.

Kalapas Rangkasbitung, Budi Ruswanto menjelaskan bahwa hal ini merupakan upaya lanjutan dalam rangka pencegahan dan penanggulangan penyebaran COVID-19 di dalam Lapas. Kalapas juga menyampaikan, bahwa mereka patut bersyukur atas program ini dengan cara tetap berada di rumah, menjalankan protokol kesehatan dan jangan sampai kembali melakukan tindak pidana.

"Meskipun kalian telah keluar dari Lapas Rangkasbitung, sisa masa pidana kalian masih ada sampai dengan masa pidana berakhir. Selanjutnya,  kalian diwajibkan untuk tetap melakukan absen secara rutin," jelas Budi.

Senada dengan Kalapas, Kasubsi Pembinaan, Eka Yogaswara menegaskan "kami harapkan agar selalu menjaga sikap dan perilakunya dengan baik, agar tidak melanggar hukum kembali, terlebih di bulan suci Ramadhan kali ini, harapannya dapat meningkatkan ibadahnya dengan lebih baik, untuk peningkatan kualitas kehidupannya menjadi lebih bermakna dan memberikan manfaat yang positif bagi hidup, penghidupan dan kehidupan WBP" tegas Yogas.

dokpri
dokpri
Mereka menyampaikan kepada Yogas bahwa pelayanan yang diberikan oleh Lapas Rangkasbitung sudah sangat baik dan mereka sangat bersyukur karena bisa mendapatkan program ini dengan gratis, tanpa ada pungutan biaya mulai dari awal kepengurusan hingga mereka menjalankan program asimilasi tersebut. Mereka juga menyampaikan rasa terima kasih karena telah dibina, dirawat dan diberi pembekalan yang baik sehingga mereka benar- benar bisa diterima di tengah keluarga dan masyarakat.

Kontributor : Rahmat Setiawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun