BSK) Hukum dan HAM menggelar kegiatan BSK Kumham Cerdas dengan tema "Teknik Wawancara (Bagaimana Menjadi Pewawancara yang Baik dan Benar)" secara hybrid, Rabu (13/12/2023). Kegiatan yang dibuka Sekretaris BSK, Jonny Pesta Simamora ini turut diikuti Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Brebes melalui zoom meeting oleh Kepala Subag TU, Adi Purnama dan Staff.
Brebes - Badan Strategi Kebijakan (
Sekretaris BSK, Jonny Pesta Simamora mengatakan, aktivitas wawancara khususnya dalam kegiatan penelitian ilmiah membutuhkan pengetahuan dan keterampilan. Oleh karena itu, para peserta diharapkan mengikuti penyampaian materi dan aktif berdiskusi untuk memahami teknik wawancara dengan baik.
"Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kompetensi dalam pelaksanaan tugas dan penataan kepegawaian," ujarnya.
Sementara itu, materi teknik wawancara disampaikan Analis Kebijakan Madya, Donny Michael. Dikatakan, wawancara berbeda dengan obrolan biasa karena pewawancara dan responden umumnya belum saling mengenal. Dalam wawancara, pewawancara adalah pihak yang selalu bertanya dan responden adalah pihak yang selalu menjawab pertanyaan.
"Sedangkan obrolan biasa seringnya dilakukan oleh orang yang sudah saling kenal. Komunikasi juga berlangsung dua arah dan bisa saling bergantian untuk bertanya dan menjawab," ujarnya.
Menurut Donny, wawancara dapat dilakukan secara terstruktur dengan menyiapkan daftar pertanyaan sehingga bisa diperoleh data yang konsisten. Apabila tidak memiliki daftar pertanyaan, pewawancara juga bisa melakukan wawancara hanya berdasarkan topik atau area yang ingin diteliti dan membiarkan responden memberikan informasi yang relevan. Walaupun lebih fleksibel, namun bentuk wawancara tidak terstruktur ini memiliki kelemahan karena berpotensi sulit untuk memberikan data yang konsisten.
"Ada pula bentuk wawancara semi terstruktur yang menggabungkan kedua jenis wawancara tersebut. Ada daftar pertanyaan yang disiapkan, namun tetap memberikan ruang bagi responden untuk memberikan informasi tambahan," imbuhnya.
Jenis wawancara lainnya, lanjut Donny, meliputi wawancara fokus grup untuk mendapatkan perspektif dan pandangan dari kelompok tertentu; wawancara mendalam yang umumnya dilakukan pada subjek dengan pengalaman atau pengetahuan spesifik; wawancara melalui telepon; serta wawancara melalui video call.
"Pada intinya, pewawancara harus menguasai tema dan informasi yang ingin digali, sehingga tidak hanya sekedar menanyakan hal-hal umum dan mengandalkan inisiatif narasumber untuk memberikan variasi jawaban," jelasnya.
Jonny menambahkan, narasumber yang dipilih pun harus benar-benar menguasai bidangnya. Dengan begitu, informasi yang diperoleh akan akurat dan diakui kebenarannya. Selama proses wawancara berlangsung, pewawancara diminta bersikap jujur, netral, adil, menghindari ketegangan, ramah, adaptif, serta memiliki keterampilan dan kemampuan menyampaikan pertanyaan yang merangsang informan untuk menjawabnya.
*Humas Lapas Brebes*
_Ringan Mencerdaskan_
*Lapas Brebes OYE (Optimal, Yakin, E-qual)*
#ASNpilihNETRAL
#KumhamSemakinPasti
#Pemasyarakatan
#KanwilKemenkumhamJateng
#TejoHarwanto
#LapasBrebesPastiWBBM
#Isnawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H