warga binaan Lapas Bondowoso telah menunjukkan hasil pembinaan yang luar biasa dalam bidang menjahit. Melalui seksi Kegiatan Kerja (Giatja), keduanya diberikan fasilitas dan kesempatan untuk mengekspresikan keahliannya. Program ini menjadi salah satu upaya nyata Lapas Bondowoso untuk memberdayakan warga binaan agar dapat memiliki keterampilan yang bermanfaat selama menjalani masa pembinaan.
Bondowoso, (04/12) - DuaKeterampilan menjahit yang dimiliki kedua warga binaan ini tidak hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan internal, tetapi juga berhasil menarik perhatian pihak luar. Berbagai pesanan jahit, mulai dari pakaian dinas hingga pakaian sehari-hari, telah mereka terima baik dari petugas Lapas maupun masyarakat umum. Hal ini tidak terlepas dari promosi aktif yang dilakukan oleh Lapas Bondowoso melalui berbagai media, sebagai bentuk apresiasi terhadap karya-karya mereka.
Kegiatan ini tidak hanya membuktikan keberhasilan program pembinaan kerja, tetapi juga menunjukkan potensi besar yang dimiliki para warga binaan. Dengan dukungan dari pihak Lapas dan respons positif dari masyarakat, kedua penjahit ini mampu menunjukkan bahwa mereka dapat berkarya dan produktif, meski berada dalam keterbatasan.
Lapas Bondowoso berharap melalui program seperti ini, masyarakat dapat semakin memahami pentingnya memberikan kesempatan kedua bagi warga binaan. Keberhasilan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi warga binaan lainnya untuk terus belajar dan mengembangkan keterampilan, sehingga dapat kembali ke masyarakat dengan lebih percaya diri dan berdaya guna.
Untuk berita seputar Lapas Bondowoso dapat diakses pada
http://lapasbondowoso.kemenkumham.go.id
#lapasbondowoso
#kemenimipas
#AgusAndrianto
#SilmyKarim
#Pemasyarakatan
#nunusananto
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H