Pemasyarakatan Kelas IIB Bondowoso terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembinaan literasi warga binaan melalui program Perpustakaan Keliling. Program ini dirancang untuk meningkatkan minat baca sekaligus menjadi sarana mengurangi kejenuhan warga binaan. Dengan menyediakan koleksi buku yang variatif, seperti buku motivasi, agama, keterampilan, hingga novel, perpustakaan keliling diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi warga binaan.
Bondowoso, (14/12) -- Lembaga
Kepala Lapas Bondowoso, Nunus Ananto, menyampaikan bahwa membaca bukan hanya hiburan, tetapi juga cara untuk meningkatkan wawasan dan membangun kebiasaan produktif. "Kami ingin warga binaan memanfaatkan waktu mereka untuk belajar dan mendapatkan pengetahuan baru, sehingga mereka lebih siap kembali ke masyarakat nantinya," jelasnya. Program ini juga menjadi bagian dari pembinaan karakter yang mendukung rehabilitasi warga binaan.
Sejumlah warga binaan menyambut baik kehadiran perpustakaan keliling ini. Salah satu di antaranya mengungkapkan, "Buku-buku yang disediakan sangat membantu saya mengisi waktu dan mempelajari hal-hal baru." Program ini tidak hanya mengurangi kejenuhan, tetapi juga memberikan ruang refleksi bagi warga binaan untuk memperbaiki diri selama menjalani masa hukuman.
Melalui Perpustakaan Keliling, Lapas Bondowoso menunjukkan inovasi dalam mendukung pembinaan literasi dan karakter bagi warga binaan. Langkah ini diharapkan dapat terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi lembaga pemasyarakatan lainnya untuk menciptakan program serupa yang mengedepankan pendidikan dan pembentukan karakter positif.
Untuk berita seputar Lapas Bondowoso dapat diakses pada
http://lapasbondowoso.kemenkumham.go.id
#lapasbondowoso
#kemenimipas
#AgusAndrianto
#SilmyKarim
#heniyuwono
#Pemasyarakatan
#nunusananto
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H