LAPAS AMBARAWA-(10/09) Kondisi gedung yang berusia lebih dari dua abad dan area bangunan yang tidak terlalu luas tak lantas menciutkan semangat jajaran Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Ambarawa untuk tetap menjalankan fungsi pembinaan terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Hal ini sebagaimana ditegaskan Kalapas Ambarawa, Agus Heryanto.
"Walau bangunan lapas ini berumur ratusan tahun serta hanya memiliki lahan bengkel kerja yang minim, tetapi kami tetap optimis dan percaya diri untuk menjalankan kegiatan kerja," tandasnya.
Menurut Kalapas, salah satu kegiatan unggulan di Lapas Ambarawa adalah pembuatan keset dari bahan limbah karpet. Di daerah sekitar Ambarawa banyak terdapat industri karpet, sehingga kami memanfaatkan sumber daya yang ada, tambahnya.
Salah satu WBP yang juga koordinator pembuatan keset, Yudha als Peyog mengatakan, pembuatan keset ini membutuhkan proses yang cukup lama dan sulit karena bahan limbah karpet harus terlebih dahulu dipola dan dipotong sesuai ukuran satu hingga membentuk tali.
Setelah itu baru bisa dianyam dalam cetakan hingga membentuk keset. Sementara ini kami sanggup memproduksi 3-4 keset dalam dua hari mengingat keterbatasan tempat dan jumlah Warna, ujar Yudha.
Menurut pihak lapas, biasanya keset ini diburu oleh ibu rumah tangga karena harganya yang terjangkau, yakni Rp.10.000-20.000, tergantung tingkat kesulitan anyaman dan panjang keset.
Kami berharap kiranya pihak swasta ataupun pemerintah dapat membantu proses pemasaran yang lebih luas, harap Agus Slamet Riyadi, Kepala Sub Seksi Pengelola Hasil Kerja Lapas Ambarawa.(Rek-dok.Humas LASAMBAWA)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H