Kendal --- Lapas Terbuka Kendal kembali menjadi tujuan kunjungan studi tiru. Kali ini, rombongan dari Lapas Batang melakukan kunjungan kerja untuk mempelajari program pembinaan kemandirian dan program ketahanan pangan yang telah berjalan di Lapas Terbuka Kendal, Kamis (28/11).
Kunjungan ini dipimpin langsung oleh Kepala Lapas Batang Jose Quelo beserta jajarannya. Mereka disambut dengan hangat oleh Kepala Lapas Terbuka Kendal, Roni Darmawan, yang didampingi Kasi Binadik dan Kegiatan Kerja, serta beberapa staf tim pembinaan kemandirian. Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk menggali informasi dan berbagi pengalaman terkait pelaksanaan program-program pembinaan yang diharapkan dapat diterapkan di Lapas Batang.
Selama kunjungan, rombongan Lapas Batang diajak berkeliling area Lapas Terbuka Kendal untuk melihat langsung berbagai kegiatan yang menjadi bagian dari program pembinaan kemandirian yang ada di Lapas Terbuka Kendal.Â
Beberapa program unggulan yang dipresentasikan antara lain adalah area lahan pertanian organik, perkebunan pisang, budidaya ikan Nila, peternakan sapi dan domba, serta pemanfaatan sampah organik untuk dijadikan pupuk kompos.Â
Program-program ini telah berjalan dan mampu memberikan keterampilan praktis dibidang agribisnis yang dapat digunakan oleh warga binaan setelah mereka bebas nanti.
Kepala Lapas Terbuka Kendal, Roni Darmawan, menyampaikan bahwa pihaknya sangat terbuka untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan kepada Lapas Batang maupun lapas lainnya. "Kami berharap program pembinaan kemandirian yang kami jalankan bisa menjadi inspirasi bagi Lapas Batang dan dapat diterapkan sesuai dengan kebutuhan mereka," ujarnya.
Sementara itu Kalapas Batang Jose Quelo menyampaikan terima kasih atas sambutan hangat selama kegiatan studi tiru ini.Â
"Kami ucapkan terimakasih kepada pak Kalapas dan seluruh jajaran Lapas Terbuka Kendal atas sambutannya, kami mengapresiasi seluruh program - program kegiatan pembinaan yang ada di sini, tadi kita diajak berkeliling untuk melihat secara langsung program kegiatan pembinaan seperti diarea pertanian, perikanan, peternakan dan juga pemanfaatan sampah organik untuk dijadikan pupuk kompos.Â
Dari hasil studi tiru ini nanti kita jadikan referensi yang memungkinkan bisa untuk diterapkan di Lapas Batang, seperti contoh tadi kita melihat pemanfaatan sampah organik untuk dijadikan pupuk kompos, karna memang permasalahan pengelolaan sampah masih menjadi masalah bagi kita semua untuk itu nanti kita akan pelajari dan coba untuk diterapkan di Lapas Batang mulai dari memilah sampah sisa dapur yang setiap hari pasti ada." ungkap Jose