"Mekar atau makar?
Mekar atau makar negeri kami terabaikan sejak lama … pada dasarnya sudah sejak 7 tahun lalu pemekaran buton selatan didengungkan oleh masyarakat dan para penguasa saat itu, tapi yang terjadi saat ini tinggal janji oleh para penguasa yang tidak bertanggung jawab (pengkhianat, penipu, pembohong).
Negeri kami berbatasan langsung dengan timor leste…
Jika memang pemekeran buton selatan pada hari ini tidak kunjung mekar maka kami bersedia bergabung bersama negara timor leste. Mosi tidak percaya kepada pemerintah provinsi sulawesi tenggara (nur alam) dan (samsu umar abd. Samiun) selaku pemerintah kabupaten buton. Negeri kami sejak lama berdiri dari pengkhianatan bertubi-tubi. Histori secara histori buton pernah menjadi ibukota kab. Sultra, pernah menjadi calon ibukota kabupaten buton (batauga), dan telah berkali-kali menjadi calon dob yang tidak kunjung terakomodir menjadi dob semua karena pengkhiantan oleh para penguasanya sendiri (nur alam dan samsu umar abd. Samiun) beserta para kroninya melakukan pembohongan berkali-kali, penuh janji mendukung pemekaran buton selatan tetapi sesungguhnya mereka adalah pembohong besar. Aset-aset dijual, digadai kepada korporasi oleh gubernur sulawesi tenggara dan bupati buton rakyat sudah tahu…….. Kami sudah tahu………… yinda yindamo karo sumanaamo lipu (amanah jihad fii sabilillah)
- Abdul rajab, m.hum
- Presidium gambus (gabungan masyarakat buton selatan)
- Gema busel (gerakan mahasiswa buton selatan)
- Imci (ikatan mahasiswa cia – cia indonesia) 5. Hikpermatas (himpunan keluarga pelajar mahasiswa batuatas)
- Himpel siaga (himpunan pelajar mahasiswa batauga)
- Hms (himpunan mahasiswa sampolawa)
- Hipmalak (himpunan pemuda pelajar mahasiswa lapandewa makmur)
- Fesmak (federasi solidaritas mahasiswa kadatua)
- Forkoppmas (forum komunikasi pemuda pelajar mahasiswa siompu)
- Brigade pemuda buton raya
- Hipermamutas (himpunan pelajar mahasiswa pemuda taduasa)
- Ikpermawa (ikatan pelajar mahasiswa wacuala)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H