Panggil aku sebagai ratu malam ini, Casa!
Akan ku serahkan penggal demi penggal kesucianku padamu
Akan ku berikan segala nikmat candu cinta malam ini
Tak peduli tlah beragam lekukan tubuh engkau nikmati
Tak peduli eranganku menembus tembok-tembok istana ini lalu terdengar olehnya
Aku tak peduli
Tetap saja, cumbu rayumu ku biarkan masuk menembus tirai romansa
Di ruang megah istana ini, semua benda akan bersaksi
Jikalau lekukan tubuhku tak sedikitpun tertinggal engkau nikmati
Bahkan dering jam tak akan terdengar, beda seperti biasanya
Itu karena engkau akan menikmati detik demi detik waktu malam ini
Juga aku akan menikmati senti demi senti hembusan nafasmu
Casa...
Kemarilah, rebahkanlah badanmu
Jangan lupa letakkan setangkai bunga iris tepat di sisi kananku
Biar aroma orris florentina-nya menambah indah malam ini
Biar semerbaknya merobek letih penatku menanti
Dan membayar lunas dilema cinta antara aku, engkau, dan dia
....
Bawalah keindahan malam ini kemanapun engkau pergi
Agar engkau tak lupa ketika menyibak kesunyian                               Â
Siapa tahu akan membuatmu mengakhiri semua petualangan cinta kelammu
Lalu memilih satu diantara ratusan hati    Atau jika tersisa dua hati, maka pilihlah aku atau adikku
***
Terinspirasi dari sebuah legenda petualang cinta, Giacomo Casanova dalam skandal hubungannya dengan Donna Lucrezia serta adiknya (isi tidak sepenuhnya mencerminkan kisah sesungguhnya)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI