Mohon tunggu...
Laode Muhammad
Laode Muhammad Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

aku adalah aku, bukan kamu

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Dampak Pencemaran Lingkungan Terhadap Kesehatan Manusia: Ancaman yang Tidak Bisa Diabaikan

28 Januari 2025   10:16 Diperbarui: 28 Januari 2025   10:16 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pencemaran lingkungan bukan hanya merusak alam, tetapi juga memberikan dampak serius terhadap kesehatan manusia. Polusi udara, pencemaran air, dan kontaminasi tanah telah terbukti menyebabkan berbagai penyakit, mulai dari gangguan pernapasan hingga penyakit kronis yang mengancam jiwa.

Polusi udara, misalnya, yang disebabkan oleh asap kendaraan dan emisi industri, dapat memicu asma, bronkitis, bahkan penyakit kardiovaskular. Udara yang tercemar partikel halus juga meningkatkan risiko kanker paru-paru dan stroke. Sementara itu, pencemaran air yang disebabkan oleh limbah industri dan plastik mikro dapat membawa zat beracun yang jika dikonsumsi manusia, bisa menyebabkan keracunan, gangguan pencernaan, bahkan kanker.

Tak hanya itu, pencemaran tanah akibat limbah kimia dan pestisida juga berbahaya. Tanah yang terkontaminasi dapat mencemari hasil pertanian, sehingga makanan yang dikonsumsi masyarakat mengandung zat berbahaya yang bisa menyebabkan gangguan hormon, cacat lahir, hingga penyakit saraf.

Jika dibiarkan, dampak pencemaran lingkungan terhadap kesehatan manusia akan semakin parah. Oleh karena itu, diperlukan tindakan nyata seperti pengurangan emisi, pengelolaan limbah yang lebih baik, serta kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan. Kesehatan kita sangat bergantung pada lingkungan yang bersih, dan sudah saatnya kita bertindak sebelum terlambat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun