SENTRA BATIK DAN KERAJINAN COR MAJAPAHIT DESA BEJIJONG SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN BUDAYA DAN TRADISI
Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Desa Bejijong memiliki batik khas bejijong atau sering disebut Batik Majapahit yang dibuat atau diproduksi oleh pengerajin batik Desa Bejijong sejak tahun 2011. dikenal merupakan wilayah kampung Majapahit yang memiliki beragam potensi wisata dan industri kreatif yang menarik perhatian. Guna membangkitkan potensi wisata dan industri kreatif di sana, tim Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) Universitas Surabaya (Ubaya) membuat kreasi batik cap khas Bejijong.
Batik cap khas Bejijong memiliki ciri khas warna dasar yang unik. Warna dasar yang digunakan adalah warna-warna alam yang ada di Desa Bejijong seperti terakota atau cokelat kopi. Sedangkan motif batik capnya tidak jauh dari khas Desa Bejijong seperti Surya Majapahit, buah maja, dan ragam hias sulur di relief candi. Umumnya motif batik cap khas Bejijong berwarna putih. Motif batik di Desa Bejijong juga bermacam-macam, terdapat motif khas dari pengrajin dan motif modifikasi dari motif batik Mojokerto. Terdapat beberapa motif batik yaitu motif Seribu Warna, motif Pataka, motif Ukel, motif Sorkek, motif Pring Sedapur, motif Semanggi, motif Buah Mojo, motif Bunga Sepatu.
PROSES MEMBATIK
- Mendesain
terdapat desain yang digambar di atas kertas, sehingga pengrajin bisa langsung menyalin pada kain. Alat yang digunakan untuk menyalin adalah spidol yang memiliki warna terang pada kain dan tidak meninggalkan bekas pada kain.
Mencanting
Pada proses ini kita di sediakan canting dan kompor listrik yang digunakan untuk memanaskan malam. Pengrajin mencanting sesuai dengan motif yang sudah digambar pada kain.
3. Pewarnaan
Proses ini menggunakan pewarna napthol dengan teknik celup. Pewarna napthol berbentuk serbuk yang dicampurkan dengan air, terdapat dua paket dalam satu warna, yaitu warna dingin dan warna panas. Proses pencelupan diawali dari warna panas, dan kemudian ke warna dingin.
4. Penglorodan