Ilmu Filsafat berkembang pesat pada masa Yunani kuno, Ilmu ini menjadi induk dari segala ilmu, Kajian utama Ilmu filsafat ada 3 macam : Filsafat Ketuhanan (Teologi), Filsafat Alama (Kosmologi), Filsafat Manusia (Antropologi).Â
Pada kali ini kita akan membahas tentang Filsafat Kebahagiaan pada manusia menurut Plato. Plato adalah tokoh filsuf Yunani kuno yang lahir pada tahun 428/427 SM di Athena yang sekarang menjadi bagian dari negara Yunani. Plato sendiri dijuluki sebagai bapak filsafat Karena pemikiran-pemikirannya yang menjadi inspirasi ataupun rujukan bagi tokoh-tokoh filsuf setelahnya.
Diantara pemikirannya yang terkenal adalah mengenai manusia, menurutnya manusia terdiri dari dua unsur yaitu Fisik dan Idea, yang dimana fisik itu sifatnya tidak kekal, rusak, hancur, sedangkan Idea sifatnya abadi, kekal.
Sebelum mengetahui Kebahagiaan menurut Plato, kita harus mengetahui terlebih dahulu apasih arti "Kebahagiaan" secara global?,
 Kebahagiaan secara etimologis (asal usul kata) berasal dari bahasa Sansekerta yaitu "Bagja" yang berarti kesenangan atau keberuntungan, jadi dapat di artikan bahwa kebahagiaan adalah keadaan senang atau tentramnya seseorang karena terlepas dari hal-hal yang mereka anggap menyusahkan.
Ketika kita terlepas dari suatu kesulitan dan seketika itu hati merasakan bahagia dan gembira maka itulah yang disebut Kebahagiaan.
Setelah kita mengetahui arti kebahagiaan secara global, apasih arti kebahagiaan menurut Plato sendiri? Menurut Plato Kebahagiaan itu hanya terletak pada jiwa, dan kebahagiaan yang abadi hanya bisa diperoleh ketika jiwa sudah berpisah dengan jasad, ketika jiwa masih menempel pada jasad maka dia belum benar-benar bahagia.Â
Rusfian Effendy dalam bukunya yang berjudul Filsafat Kebahagiaan (Plato, Aristoteles, Al Ghazali, Al Farabi) mengatakan bahwa Plato juga percaya adanya hal-hal diluar dirinya yang menjadi sumber dari kebahagiaan yang abadi tersebut yang biasa kita sebut sebagai Tuhan.Â
Jadi dapat disimpulkan bahwa kebahagiaan Menurut Plato sifatnya abadi, terletak pada jiwa yang abadi, dan bersumber dari yang maha abadi (Tuhan)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H